Sinopsis Film NIA: Terinspirasi Kisah Nyata, Angkat Kasus Pembunuhan di Padang Pariaman

Tim Teaterdotco - 10 jam yang lalu
Sinopsis Film NIA: Terinspirasi Kisah Nyata, Angkat Kasus Pembunuhan di Padang Pariaman

Industri film Indonesia kembali menghadirkan karya yang menggugah emosi berjudul NIA, film yang diangkat dari kisah nyata tragis pembunuhan Nia Kurnia Sari, seorang gadis penjual gorengan asal Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Film ini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop mulai 4 Desember 2025, dan sejak awal pengumumannya pada 2024 lalu sudah mencuri perhatian publik.

Film NIA digarap oleh Aditya Gumay yang juga menulis skenarionya bersama Ronny Mepet. Keduanya bekerja sama dengan rumah produksi Smaradana Pro dan 786 Production.

Meski sempat menuai kontroversi karena mengangkat kisah nyata yang memilukan, Aditya Gumay menegaskan bahwa film ini bukan sekadar menampilkan sisi kelam tragedi tersebut. Ia ingin menghadirkan pesan tentang keteguhan hati dan perjuangan seorang gadis muda yang berjuang untuk keluarganya.

Kisah Hidup Nia Kurnia Sari, Gadis Kuat dari Kayu Tanam

Cerita berpusat pada Nia Kurnia Sari (Syakira Humaira), gadis berusia 18 tahun yang dikenal rajin dan salehah. Sejak kedua orang tuanya bercerai, Nia menjadi tulang punggung keluarga.
Ia menafkahi ibunya Eli (Helsi Herlinda) yang menderita penyakit tiroid, serta dua saudaranya, Rini (Eka Maharani) dan Mayang (Aisyah), yang masih kecil dan bergantung padanya.

Setiap hari, Nia berjualan gorengan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Namun, kehidupannya berubah tragis ketika dalam perjalanan pulang di tengah hujan, ia diserang oleh Andri (Qya Ditra), seorang pengangguran residivis dari kampung sebelah.

Andri membekap, membunuh, dan memperkosa Nia sebelum menguburkan jasadnya di tepi saluran irigasi.
Tiga hari kemudian, warga bersama Makwo (Neno Warisman) dan pihak kepolisian menemukan jasad Nia dalam kondisi mengenaskan. Peristiwa itu mengguncang warga Kayu Tanam dan mengundang duka mendalam.

Tragedi yang Mengguncang dan Pesan Kemanusiaan di Baliknya

Kisah dalam film ini bukan karangan belaka. Berdasarkan laporan kepolisian, tragedi tersebut benar-benar terjadi pada 6 September 2024. Pelaku bernama Indra Septiawan (26 tahun) ditangkap setelah buron selama dua minggu dan kini menghadapi tuntutan hukuman mati.

Film NIA mencoba mengangkat kembali peristiwa tersebut, bukan untuk mencari sensasi, melainkan sebagai pengingat bahwa kekerasan terhadap perempuan masih menjadi persoalan serius di Indonesia.
Aditya Gumay menyebut, film ini merupakan “potret keteguhan dan kemanusiaan, bukan sekadar tragedi.”

Selain menggambarkan penderitaan korban dan keluarganya, film ini juga memperlihatkan rasa bersalah yang menghantui pelaku, serta duka mendalam kekasih Nia yang menderita sakit jantung setelah kepergiannya.

Deretan Pemain dan Fakta Produksi Film NIA

Film NIA dibintangi oleh Syakira Humaira sebagai Nia, Helsi Herlinda sebagai sang ibu, Qya Ditra sebagai pelaku Andri, Neno Warisman sebagai Makwo, dan Zainal Chaniago sebagai ayah Nia, Asril.
Syakira Humaira yang masih berusia 14 tahun sukses menjiwai peran Nia dengan emosi yang kuat. Ia sebelumnya dikenal lewat film Puisi Cinta yang Membunuh dan Siksa Neraka yang tayang pada 2023.

Poster dan trailer resmi film NIA dirilis pada 22 Oktober 2025, menampilkan nuansa kelam namun penuh pesan moral. Cuplikan singkatnya menyoroti perjuangan Nia menjaga keluarganya, di tengah keterbatasan hidup yang berat.

Film NIA, Lebih dari Sekadar Tragedi

Meski diangkat dari kisah pilu, film ini tak hanya menceritakan kematian tragis seorang gadis muda.
NIA membawa pesan kuat tentang keberanian, ketulusan, dan pentingnya menghargai hidup serta menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

Film ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap sosok Nia Kurnia Sari, gadis sederhana yang perjuangannya menginspirasi banyak orang. Dengan naskah yang menyentuh, akting memukau, dan kisah nyata yang menggugah, NIA diprediksi akan menjadi salah satu film Indonesia paling emosional di akhir tahun 2025.

Film NIA tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 4 Desember 2025.