Review F1: The Movie, Kembalinya Sang Legenda ke Sirkuit

Yurinda - Senin, 30 Juni 2025 08:18 WIB
Review F1: The Movie, Kembalinya Sang Legenda ke Sirkuit

Di balik deru mesin dan kilat lampu start, F1: The Movie muncul sebagai karya sinematik yang tak hanya sekadar memanjakan mata lewat aksi balap berkecepatan tinggi, tetapi turut menggali sisi emosional para tokohnya. Disutradarai oleh Joseph Kosinski, yang sebelumnya sukses menggarap Top Gun: Maverick, film ini mengajak penonton menyelami dunia Formula 1 dari sisi yang jarang mendapat sorotan. .

Cerita pada film ini berpusat pada Sonny Hayes, diperankan oleh Brad Pitt, seorang mantan pembalap F1 legendaris yang kariernya terhenti akibat kecelakaan parah. Setelah meninggalkan lintasan balap selama bertahun-tahun, Sonny hidup dalam bayang-bayang masa lalunya, yang terluka, terasing, dan nyaris dilupakan oleh semua orang yang dulu justru selalu menyebut namanya. 

Namun, hidup memberinya kesempatan kedua saat Ruben Cervantes, mantan rekan satu tim yang kini menjadi pemilik tim APXGP, mengajaknya kembali ke dunia balap demi menyelamatkan tim dari ambang kehancuran. Sonny bukan lagi pembalap muda penuh ambisi. Kini, ia harus menyesuaikan diri dengan realitas baru: teknologi yang jauh lebih canggih, atmosfer persaingan yang lebih kejam, dan yang terpenting, kehadiran Joshua Pearce, seorang pembalap muda yang menjadi rekan setim sekaligus simbol generasi baru. 

Pearce, diperankan dengan penuh kharisma oleh Damson Idris, awalnya memandang sang legenda lintasan dengan penuh skeptisisme. Namun, ketegangan di antara keduanya perlahan justru berubah menjadi hubungan mentor-murid yang kuat dan menyentuh.

Keistimewaan F1: The Movie terletak pada realisme yang ditawarkan. Proses syuting dilakukan di sirkuit sungguhan selama musim F1 2023–2024, termasuk di Silverstone, Las Vegas, dan Abu Dhabi. Dengan teknologi kamera mutakhir yang dipasang langsung pada mobil balap sungguhan, penonton seolah ditempatkan di balik kemudi, merasakan setiap getaran, setiap tikungan, dan setiap detik ketegangan dalam perlombaan yang penuh ketegangan. 

Akan tetapi, di balik semua gemuruh mesin dan kecepatan tinggi, film ini juga menyajikan drama yang tak biasa. Sosok Kate McKenna, kepala teknis tim APXGP yang diperankan Kerry Condon, menggambarkan perjuangan perempuan di dunia teknik balap yang keras. Di sisi lain, konflik internal tim, tekanan dari sponsor, serta perjuangan Sonny dalam menghadapi trauma masa lalu menjadikan cerita ini lebih dari sekadar pertunjukan adrenalin.

F1: The Movie menjadi film yang tidak hanya berpusat pada lintasan dan balapan. Film ini juga menceritakan tentang perubahan dan proses adaptasi yang panjang. Ini adalah kisah tentang orang-orang yang pernah jatuh, gagal, serta bagaimana mereka kembali bangkit, menjadi lebih berani, cepat, dan kuat. 

Film F1: The Movie rilis secara resmi pada tanggal 25 Juni, menjadi salah satu film yang direkomendasikan untuk para penyuka balap, yang ingin tahu cerita dari sisi yang jarang terekspos sebelumnya. Tentunya dapat menjadi pilihan tepat untuk tontonan akhir pekan.