Review Sampai Jumpa, Selamat Tinggal: Tentang Mencari Cinta Sampai Korea

Yurinda - Senin, 9 Juni 2025 08:16 WIB
Review Sampai Jumpa, Selamat Tinggal: Tentang Mencari Cinta Sampai Korea

Seiring dengan kian beragamnya film karya anak bangsa, Sampai Jumpa, Selamat Tinggal muncul sebagai salah satu karya dengan menitikberatkan kisah tentang kehilangan, luka, dan pencarian. Film besutan sutradara Adriyanto Dewo ini dibintangi oleh Jerome Kurnia, Putri Marino, dan Jourdy Pranata, ditayangkan untuk pertama kali sebagai pembuka di ajang Jakarta Film Week 2024 lalu, dan dengan segera berhasil meraih perhatian penikmat film dan para kritikus.

Cerita di film ini bermula saat Wyn yang diperankan oleh Putri Marino memutuskan untuk bertolak ke Korea Selatan untuk mencari Dani (diperankan oleh Jourdy Pranaya). Dani adalah kekasih Wyn yang menghilang secara tiba-tiba tanpa penjelasan apapun.

Dalam perjalanan pencarian tersebut, Wyn lantas bertemu dengan Rey (diperankan oleh Jerome Kurnia). Rey sendiri adalah seorang pekerja ilegal yang selanjutnya membantu Wyn untuk menemukan Dani, sang kekasih.

Akan tetapi, saat akhirnya Wyn berhasil menemukan Dani, sang kekasih justru kembali menghilang. Kembali terluka dan bingung, Wyn akhirnya mempercayakan misi pencarian Dani untuk yang kedua kali kepada Rey. Sayangnya, Rey sedang berada pada pergumulan batin, antara melanjutkan hidup atau membantu Wyn.

Film ini tidak hanya sekadar menceritakan kisah drama dan kehilangan, tapi juga turut mengangkat isu sosial penting, seperti pekerja ilegal dan kondisi mental karena kesepian saat berada di negara lain. Cerita pada film ini juga menjadi menarik karena menonjolkan bagaimana banyak orang saat ini tidak mampu untuk menyelesaikan masalah mereka secara dewasa dalam hubungan.

Secara akting, penampilan Putri Marino sebagai Wyn layak diacungi jempol. Putri mampu menunjukkan kerapuhan sekaligus keteguhan hati Wyn dalam waktu berbarengan. Di sisi lain, Rey yang diaminkan oleh Jerome Kurnia juga dapat dikatakan mencuri perhatian. Pasalnya, Jerome tidak hanya menunjukkan kepiawaiannya sebagai pendamping, tetapi juga memiliki perjalanan emosi sendiri.

Chemistry antara Putri dan Jerome terlihat natural dalam film, membentuk relasi yang sebenarnya tidak buru-buru, tetapi terasa meyakinkan. Sementara, Jourdy Pranata juga sukses memerankan karakter Dani, yang meski sering kali menghilang, tapi tetap kuat melalui adegan kunci yang bisa menarik emosi.

Hal menarik lain pada film ini adalah hadirnya sisi dingin dan muram dari Korea Selatan. Alih-alih menyorot suasana cerah dan romantis ala drama Korea, film ini justru lebih menonjolkan kesan sedihnya. Sangat pas dengan suasana hati Wyn yang kalut mencari Dani dan bagaimana Rey yang berkutat dengan dirinya.

Meski demikian, tetap ada beberapa bagian film yang terasa kurang menonjol, terlebih ketika menyoroti karakter Dani. Latar belakang cerita bagaimana hubungan Wyn dengan Dani ternyata masih belum cukup kuat untuk membangun empati penonton akan bagaimana obsesi Wyn terhadap Dani saat mencarinya. 

Secara keseluruhan, film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal menjadi film yang direkomendasikan karena mengusung tema cerita populer dan relevan dengan kondisi sekarang. Akting yang kuat dari pemeran dan latar lokasi yang cukup populer semakin menambah estetika menonton.

Film satu ini tentu sangat direkomendasikan untuk siapa saja yang sedang merasa patah hati, bingung, dan kecewa dalam menjalani hubungan. Film ini sudah resmi tayang di bioskop, jangan sampai terlewat, ya!