Demon Slayer: Infinity Castle Sukses Pecahkan Rekor Box Office Amerika
Tim Teaterdotco - Selasa, 16 September 2025 09:31 WIB
Film Demon Slayer: Infinity Castle mencatat sejarah baru di box office Amerika Serikat. Pada pekan perdana penayangannya, film anime asal Jepang ini berhasil meraup pendapatan fantastis sebesar US$70 juta atau setara dengan Rp1,1 triliun (kurs US$1 = Rp16.407).
Capaian tersebut menjadikan Infinity Castle sebagai film anime dengan debut box office terbesar sepanjang sejarah di Amerika. Rekor ini sebelumnya dipegang Pokemon: The First Movie – Mewtwo Strikes Back (1999) dengan perolehan US$31 juta. Artinya, rekor 26 tahun itu kini terlampaui dengan angka lebih dari dua kali lipat.
Dominasi Box Office Amerika
Kesuksesan Infinity Castle tak berhenti di situ. Film ini juga langsung memuncaki box office Amerika pekan lalu, mengalahkan sejumlah film populer lain.
- The Conjuring: Last Rites berada di posisi kedua dengan US$26,1 juta.
- Downton Abbey: The Grand Finale meraih US$16 juta di peringkat ketiga.
- The Long Walk, film debut, mengumpulkan US$11,5 juta di posisi keempat.
- Toy Story (1995) yang kembali diputar untuk merayakan 30 tahun, masuk lima besar dengan US$3,5 juta.
Dengan hasil itu, Demon Slayer membuktikan daya tarik globalnya, bahkan mampu menyaingi film horor dan drama besar di Hollywood.
Sukses Global dan di Jepang
Selain Amerika, film ini juga mencatat rekor di negara asalnya. Penayangan di Jepang telah menghasilkan pendapatan US$200 juta, sementara total box office globalnya kini menyentuh angka US$300 juta. Angka tersebut diprediksi terus bertambah seiring perilisan di lebih banyak negara.
Infinity Castle menjadi bagian pertama dari trilogi penutup dalam saga Demon Slayer. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa anime bukan lagi tontonan niche, melainkan hiburan yang mampu bersaing dengan film blockbuster Hollywood.
Sinopsis: Pertarungan di Jantung Istana Iblis
Film ini melanjutkan kisah Tanjiro Kamado dan Korps Pembasmi Iblis yang berjuang untuk menghentikan teror iblis di dunia manusia. Mereka hampir berhasil menekan pergerakan Muzan Kibutsuji, sang Raja Iblis, ketika ia mendatangi Kagaya Ubuyashiki, pemimpin Korps. Namun, situasi berbalik ketika Muzan menjebak para pembasmi dan menyeret mereka masuk ke markas rahasia miliknya, Infinity Castle.
Infinity Castle sendiri digambarkan sebagai dimensi penuh lorong dan ruang yang tak berujung, dipenuhi ribuan iblis siap menyerang. Di sinilah pertarungan besar terjadi: para Hashira, pembasmi iblis terkuat, harus berhadapan dengan iblis tingkat atas yang jauh lebih mematikan dari sebelumnya.
Ketegangan memuncak saat Tanjiro dan rekan-rekannya menghadapi pertempuran hidup dan mati, yang akan menentukan masa depan umat manusia. Infinity Castle bukan sekadar latar, tetapi arena terakhir sebelum pertarungan pamungkas melawan Muzan.
Kesuksesan Demon Slayer: Infinity Castle di box office Amerika menegaskan kekuatan cerita dan popularitas anime Jepang di panggung internasional. Dengan capaian rekor baru, kisah epik Tanjiro dan Korps Pembasmi Iblis bukan hanya disukai penggemar setia, tetapi juga mampu menarik perhatian penonton umum.