Film Pengepungan di Bukit Duri Pamit dari Bioskop, Berhasil Tembus 1,8 Juta Penonton!

Tim Teaterdotco - Jumat, 6 Juni 2025 09:41 WIB
Film Pengepungan di Bukit Duri Pamit dari Bioskop, Berhasil Tembus 1,8 Juta Penonton!

Film ke-11 karya sutradara kenamaan Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri, resmi mengakhiri masa tayangnya di bioskop setelah sukses meraih 1.892.369 penonton. Kabar tersebut diumumkan langsung oleh Joko Anwar melalui akun Instagram pribadinya pada Selasa, 3 Juni 2025.

"Terima kasih untuk cinta, antusiasme, dan perbincangannya. Segenap murid dan pengajar SMA Duri pamit dari bioskop," tulis Joko dalam unggahannya.

Film ini berhasil mencetak prestasi sebagai film Indonesia kedelapan yang menembus angka satu juta penonton. Hebatnya, angka tersebut diraih hanya dalam sepuluh hari sejak penayangan perdana pada 17 April 2025.

Berlatar tahun 2027, Pengepungan di Bukit Duri mengangkat kisah tentang Edwin (Morgan Oey), seorang guru pengganti yang ditugaskan di SMA Bukit Duri, sekolah khusus untuk siswa bermasalah. Namun di balik penugasannya, Edwin menyimpan misi pribadi: mencari keponakannya yang hilang. Konflik pun memuncak saat sekolah berubah menjadi pusat kekacauan akibat ketegangan sosial yang disulut oleh diskriminasi dan kebencian rasial.

Film ini menampilkan deretan aktor muda dan berbakat seperti Omara Esteghlal, Hana Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, hingga Dewa Dayana. Penampilan para pemainnya mendapat banyak pujian karena dinilai kuat dan autentik dalam menggambarkan situasi sosial yang kompleks.

Pengepungan di Bukit Duri merupakan hasil kolaborasi antara rumah produksi lokal Come and See Pictures dengan Amazon MGM Studios, menjadikannya proyek kerja sama internasional pertama Joko Anwar bersama studio besar Hollywood. Ini juga menjadi kolaborasi perdana MGM di Asia Tenggara—sebuah pencapaian penting bagi perfilman Indonesia.

Dalam beberapa wawancara, Joko Anwar menjelaskan bahwa film ini adalah bentuk kritik terhadap rendahnya penghargaan terhadap profesi guru serta bagaimana diskriminasi bisa membentuk generasi muda yang terpinggirkan. Ia berharap film ini dapat membuka mata masyarakat dan menjadi bahan refleksi bersama.

Dengan jalan cerita yang emosional, tema sosial yang relevan, dan sinematografi yang mencekam, Pengepungan di Bukit Duri sukses menjadi tontonan wajib di tahun 2025. Meskipun kini sudah tidak tayang di bioskop, film ini masih terus menjadi bahan perbincangan di media sosial karena pesannya yang kuat dan meninggalkan kesan mendalam.