Jurassic World: Rebirth Ungkap Penyebab Dinosaurus Punah
Tim Teaterdotco - Minggu, 6 Juli 2025 08:11 WIB
Gareth Edwards menghadirkan kejutan besar dalam Jurassic World: Rebirth. Film terbaru waralaba Jurassic ini justru mengangkat kisah kepunahan massal dinosaurus, bertolak belakang dengan Jurassic World Dominion yang menampilkan makhluk purba itu menyebar ke seluruh dunia. Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan populasi dinosaurus tiba-tiba menyusut drastis?
Dinosaurus Kalah oleh Zaman
Fakta mengejutkan terungkap dalam film ini. Meski diciptakan dengan teknologi modern, DNA dinosaurus tetap membawa sifat asli dari masa prasejarah. Inilah yang menjadi bumerang - tubuh mereka tidak mampu bertahan menghadapi tantangan bumi modern. Polusi udara, perubahan iklim ekstrem, hingga penyakit baru menjadi pembunuh diam-diam yang menggerogoti populasi dinosaurus.
Jurassic World: Rebirth secara cerdas menunjukkan bagaimana dalam kurun lima tahun setelah peristiwa Dominion, hampir seluruh dinosaurus di luar habitat khusus menemui ajal. Mereka yang bertahan hanyalah spesies-spesies yang berhasil beradaptasi atau memiliki mutasi genetik tertentu.
Khatulistiwa Menjadi Benteng Terakhir
Pulau Ile Saint Hubert di lepas pantai Guyana Prancis menjadi setting utama film ini. Lokasi ini dipilih bukan tanpa alasan. Daerah khatulistiwa dengan kadar oksigen tinggi, suhu stabil, dan kelembapan konstan menjadi satu-satunya lingkungan yang masih bisa menopang kehidupan dinosaurus.
Yang menarik, fakta ilmiah justru menunjukkan sebaliknya. Penelitian paleontologi membuktikan fosil dinosaurus jarang ditemukan di wilayah ekuator purba. Dulu, daerah ini terlalu ekstrem dengan siklus kekeringan, banjir, dan aktivitas vulkanik yang tak menentu. Namun Jurassic World: Rebirth memberikan twist kreatif dengan menjadikan khatulistiwa modern sebagai tempat perlindungan terakhir.
Petualangan Baru yang Penuh Misteri
Meski fokus pada kepunahan, Jurassic World: Rebirth justru membuka peluang cerita baru. Keberadaan "Pulau C" milik Ingen yang penuh dengan eksperimen rahasia menyisakan banyak pertanyaan. Apakah ini benar-benar satu-satunya tempat dinosaurus bertahan? Bisa jadi masih ada populasi tersembunyi di belantara Afrika atau hutan Asia yang belum terungkap.
Ending film yang terbuka juga memberi ruang untuk sekuel potensial. Dengan DNA dinosaurus yang berhasil dikumpulkan, cerita bisa berkembang ke berbagai arah - mulai dari penyalahgunaan teknologi hingga pencarian populasi dinosaurus tersisa di sudut-sudut terpencil bumi.
Jurassic World: Rebirth berhasil menghadirkan nuansa segar sekaligus mengembalikan ketegangan ala film-film awal Jurassic Park. Penjelasan ilmiah tentang kepunahan dinosaurus disajikan dengan logika yang masuk akal, sementara adegan-adegan aksinya tetap mempertahankan tensi tinggi.
Film ini juga menyisipkan berbagai easter egg menarik untuk penggemar setia, termasuk referensi ke karakter dan lokasi dari film sebelumnya. Desain dinosaurus mutan yang ditampilkan pun berasal dari konsep-konsep kreatif yang belum pernah digunakan sebelumnya.
Dengan pendekatan yang lebih realistis dan cerita yang matang, Jurassic World: Rebirth tidak hanya menghibur tetapi juga memicu imajinasi tentang bagaimana makhluk purba bisa bertahan (atau punah) di dunia modern. Sebuah tontonan wajib bagi penggemar dinosaurus dan sci-fi.