Kamila Andini Comeback Lewat Film Empat Musim Pertiwi, Duetkan Lagi Putri Marino dan Arya Saloka

Tim Teaterdotco - 2 jam yang lalu
Kamila Andini Comeback Lewat Film Empat Musim Pertiwi, Duetkan Lagi Putri Marino dan Arya Saloka

Sutradara Kamila Andini kembali lewat karya terbarunya berjudul Empat Musim Pertiwi, film drama yang mengangkat kisah perempuan, luka, dan perjalanan menemukan arti hidup. Setelah sukses besar lewat serial Gadis Kretek, Kamila kembali berkolaborasi dengan dua bintang utamanya, Putri Marino dan Arya Saloka, yang kali ini dipasangkan dalam layar lebar.

Film yang diproduksi oleh Forka Films, rumah produksi milik Kamila dan Ifa Isfansyah, resmi diumumkan melalui akun Instagram resmi Forka Films pada awal November lalu. Tak butuh waktu lama, proyek ini langsung jadi perbincangan di kalangan pecinta film Indonesia.

Kisah Tentang Luka, Perempuan, dan Empat Musim Kehidupan

Empat Musim Pertiwi bercerita tentang Pertiwi (Putri Marino), seorang perempuan yang kembali ke desanya setelah lebih dari sepuluh tahun dipenjara karena membunuh pria yang mencoba memperkosanya. Saat ia pulang, desanya baru saja dialiri listrik sebagai tanda masuknya modernitas, namun juga simbol benturan dengan masa lalunya yang kelam.

Pertiwi berusaha berdamai dengan dirinya sendiri sambil melewati empat fase kehidupan layaknya pergantian musim, penuh luka, kehilangan, dan proses penyembuhan.

Di tengah perjalanan itu, ia bertemu Bisma (Arya Saloka), seorang pemuda yang mengajarinya makna baru tentang harapan. Ada juga Mak Ira (Christine Hakim), perempuan eksentrik yang hidupnya berubah sejak mengenal Pertiwi, serta Niken (Hana Malasan), sahabat lama yang tampak bahagia namun menyimpan rahasia besar.

Terinspirasi Kisah Nyata dan Isu Sosial

Kamila Andini mengatakan naskah film ini lahir dari keprihatinannya terhadap kasus kekerasan seksual di Indonesia.
“Saat menulis cerita ini, saya membaca berita tentang seorang anak perempuan yang dilecehkan berulang kali oleh 11 orang berkuasa. Beberapa waktu kemudian, muncul lagi kasus serupa di perkebunan sawit. Saat itu saya sadar, cerita ini harus dibuat,” ujar Kamila dalam keterangannya.

Nama Pertiwi, menurut Kamila, bukan sekadar nama karakter. Dalam budaya Jawa, Ibu Pertiwi melambangkan bumi, sumber kehidupan dan kekuatan perempuan. Melalui film ini, Kamila ingin menggambarkan ketabahan perempuan Indonesia yang sering harus bertahan di tengah luka yang dalam.

Kolaborasi Internasional dan Penghargaan

Film ini diproduseri oleh Ifa Isfansyah dan melibatkan banyak mitra internasional dari Belanda, Norwegia, Prancis, Jerman, hingga Singapura. Kolaborasi lintas negara ini memperkuat ambisi Kamila untuk membawa sinema Indonesia ke panggung dunia.

Sebelum dirilis, “Empat Musim Pertiwi” sudah mencatat prestasi di ajang Tokyo Gap-Financing Market (TGFM) 2025 yang merupakan bagian dari Tokyo International Film Festival (TIFF). Film ini meraih Tokyo Project Award dan Kongchak Studio Award, dua penghargaan bergengsi yang jarang diraih oleh film Asia Tenggara.

Dijadwalkan Tayang 2026

Proses syuting “Empat Musim Pertiwi” telah rampung dan film ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 2026. Poster karakter yang dirilis Forka Films memperlihatkan sisi emosional setiap tokohnya, dari tatapan tajam Putri Marino sebagai Pertiwi hingga sosok eksentrik Christine Hakim yang memeluk ayam dalam poster perdananya.

Kembalinya Kamila Andini lewat film ini dianggap sebagai salah satu momen penting bagi perfilman Indonesia. Dengan tema kuat, sinematografi khas, dan isu sosial yang relevan, Empat Musim Pertiwi diyakini akan menjadi salah satu film paling ditunggu tahun depan.