Review Angel Pol: Kisah Perjuangan dalam Nada Dangdut
Reskia Ekasari - Rabu, 25 Juni 2025 09:45 WIB
Menyusul Mendadak Dangdut remake, pada 19 Juni kemarin, film dengan tema komedi dangdut berjudul Angel Pol resmi tayang di bioskop. Bersama Michelle Ziudith para penonton akan ikut mendengarkan alunan dangdut yang merdu.
Tidak hanya itu, banyak pesan menarik dalam cerita sejak awal hingga akhir, baik itu kritik hingga perjuangan. Akting para aktornya juga mampu menghidupkan jalan cerita yang menggugah emosi.
Seperti apa review filmnya, yuk kita mulai!
Review Movie Angel Pol
Hanny R. Saputra yang menjadi sutradara film Angel Pol, sebelumnya lebih sering menyutradarai film horor seperti Sengkolo: Malam Satu Suro. Jadi, tidak heran jika kamu akan menemukan beberapa scene komedi bercampur horor dalam film ini.
Namun, meskipun bukan project film komedi pertamanya, film Angel Pol punya daya tarik, seperti:
1. Akting Para Aktor yang Luwes
Michelle Ziudith yang memerankan Lastri sangat cocok beradu akting dengan Bhisma Mulia sebagai Jati. Akting kedua pemeran utama ini sangat luwes pada setiap adegan yang membuat karakter semakin hidup.
Baik itu konflik percintaan keduanya atau saat memulai bisnis orkes keliling yang sama-sama memulai dari nol. Keduanya tampak sangat kompak memerankan Lastri dan Jati.
2. Musik Dangdut yang Asyik Didengar
Jika mendengarkan Lastri bernyanyi, kamu pasti akan takjub dengan suaranya yang merdu dengan musik dangdut yang enak ditelinga. Layaknya musik dangdut di atas panggung orkes keliling, feel yang muncul sangat kuat.
Ya, musik dangdut koplo ini sangat berbeda dengan nuansa dalam film Mendadak Dangdut remake yang terkesan lebih kaku dan kurang pas. Mungkin juga karena beberapa lagunya memang diciptakan khusus sebagai OST film ini.
Bahkan jika kamu bukan penyuka musik dangdut pun akan tetap bisa menikmati lagunya. Kamu tidak akan terganggu dengan musik yang berulang dan hanya itu-itu saja, tapi berhasil menghadirkan nuansa berbeda.
3. Artistik Masih Mirip FTV
Kekurangan yang masih cukup terasa adalah bagian artistik yang masih terlihat layaknya FTV. Hampir semua adegan memiliki artistik yang cukup minimalis, kecuali pada saat Lastri yang menyanyi di panggung candi Prambanan.
Beberapa scene masih terlihat cukup kosong dengan artistik seperti seadanya dan kurang realistis. Seperti pada saat Lastri sedang menyanyi dan menari di jalanan, karena artistik yang minim membuat adegan menjadi kurang greget.
4. Menyampaikan Banyak Kritik Sosial
Film Angel Pol bukan sekedar menceritakan lagu dangdut atau kisah cinta dua insan, tapi juga kritik sosial.
Mulai dari birokrasi kampus yang semakin menjadi-jadi di era ini, kemiskinan, hingga perjuangan mencari kerja pada masa sekarang.
Pesan perjuangan dalam film ini juga bisa menjadi motivasi para penonton untuk terus maju menghadapi realitas yang berat. Karena kehadiran musik dangdut, kritik sosial terasa sangat ringan dan mengena.
Keseruan film Angel Pol tidak akan membuat penonton bosan dari awal hingga akhir. Kamu yang penasaran bisa langsung nonton di bioskop!