Review Arthur the King: Seru, Haru dan Menyentuh

Baba Qina - Sabtu, 23 Maret 2024 16:45 WIB
Review Arthur the King: Seru, Haru dan Menyentuh

Film terbaru aktor papan atas Hollywood, Mark Wahlberg, berjudul Arthur the King telah tayang di bioskop seluruh Indonesia. Layar lebar ini diangkat dari kisah nyata yang luar biasa. Berkisah tentang Mikael Lindnord (Mark Wahlberg), seorang petualang yang ikut dalam lomba ketahanan di Ekuador.

Bersama timnya, Mikael sangat ingin menang di kesempatan terakhirnya berlomba. Di tengah perlombaan ia bertemu dengan seekor anjing liar yang diberi nama Arthur yang akhirnya ikut bersama mereka. Persahabatan Mikael dan Arthur di film inilah yang menjadi sajian utama dan merupakan kisah luar biasa yang sangat menginspirasi.

Menurut penulis, secara konsep dan ide cerita, pada dasarnya tidak ada hal baru yang ditawarkan oleh film yang disutradarai oleh Simon Cellan Jones ini. Tapi, lewat tempo yang tepat, akting yang bagus, sinematografi yang memanjakan mata, skoring musik yang mampu mengaduk emosi, dan yang terpenting, anjing yang lovable, membuat Arthur the King tampil dengan maksimal.

Tanpa itu semua, boleh jadi produksi terbaru Lionsgate ini hanya tampil layaknya film sejenis yang tampil klise. Beruntung, di tangan Simon Cellan Jones, Arthur the King bisa tampil beda dan unik. Salah satu faktor yang membuat perbedaan adalah bagaimana sang sutradara membangun chemistry manusia (Mikael) dan anjing (Arthur) dengan format semacam road trip.

Itulah yang menurut penulis membuat ikatan yang terjalin antara keduanya menjadi terasa lebih natural alias tidak dibuat-buat. Format tersebut juga berhasil bikin Arthur the King tidak menjadi sajian klise yang mengeksploitasi kesedihan layaknya film-film sejenis, melainkan membuatnya menjadi suguhan yang seru dan penuh petualangan. Terlebih ada event olahraga di dalamnya yang tak sekedar tampil sebagai sempalan cerita belaka.

Dan pada akhirnya, film ini semakin terasa paripurna dengan banyaknya sajian adegan yang sangat menyentuh, terutama bagi sobat teater yang pecinta anjing yang pernah merasa kehilangan orang atau anjing yang selalu ada di sisinya. Sobat dijamin akan amat relate dengan apa yang dialami Mikael dan Arthur.