Review Bring Her Back: Teror Psikologis Garapan Sutradara Talk To Me
Yurinda - Senin, 9 Juni 2025 09:56 WIB
Setelah sukses besar dengan film Talk to Me pada tahun 2023 lalu, duo sutradara kembar asal Australia, Danny dan Michael Philippou kembali mengguncang dunia film horor melalui karya terbaru mereka yang berjudul Bring Her Back (2025). Film ini menonjolkan elemen supranatural, trauma keluarga, dan atmosfer yang mencekam, menjadi salah satu karya horor paling ditunggu tahun ini.
Berlatar di Adelaide, film Bring Her Back mengikuti kisah dua bersaudara yatim piatu, Andy yang diperankan oleh Billy Barratt dan Piper yang diperankan oleh Sora Wong. Keduanya tinggal di panti asuhan yang berada di bawah asuhan Lauran (diperankan oleh Sally Hawkins), seorang wanita yang masih dalam suasana duka karena kehilangan putri kesayangannya yang buta karena tenggelam.
Piper, salah satu dari dua bersaudara yang turut mengalami masalah penglihatan secara otomatis menjadi pusat atensi Laura. Sementara, Andy, saudara kembar Piper, justru mulai merasa ada niat lain yang dirahasiakan oleh Laura, ibu asuh mereka.
Ketegangan pada film semakin menguat, saat mereka sadar bahwa rumah panti asuhan tersebut memiliki rahasia yang kelam. Termasuk hadirnya seorang anak laki-laki dengan gangguan bicara yang bernama Oliver (diperankan oleh Jonah Wren Phillips) yang selalu menunjukkan perilaku tak menyenangkan dan mengganggu.
Sally Hawkins, pemeran Laura dalam film sukses menjadi nominasi pada ajang bergengsi Oscar sebanyak dua kali. Berperan sebagai ibu asuh, Hawkins menunjukkan akting yang begitu memukau. Perannya sebagai seorang ibu asuh dari si kembar yang tampak lembut tapi menyimpan niat jahat menambah kompleksitas pada karakter tersebut.
Transformasi Hawkins dari berbagai peran ibu yang penuh empati sebelumnya menjadi sosok yang sangat mengerikan menunjukkan akting profesionalnya yang sempurna. Salah satu adegan paling mencolok yaitu saat Oliver kerasukan. Ia menggigit pisau, menciptakan efek yang begitu mengerikan, tapi dibuat dengan efek yang aman bagi para pemeran.
Penggunaan efek pada film semakin menambah keaslian dan intensitas pada seluruh adegan horor pada film. Inilah yang membuat film Bring Her Back mendapat sambutan cukup hangat dari para penonton dan kritikus. Ratingnya juga cukup tinggi, yaitu 89% di Rotten Tomatoes.
Film ini menuai pujian karena menunjukkan pendekatan mendalam terhadap tema duka dan trauma, serta atmosfer horor yang berhasil dibangun dengan cermat. Beberapa kritikus menyebutnya sebagai salah satu film horor terbaik tahun ini, meskipun tidak sedikit pula yang merasa bahwa pengembangan karakter Piper kurang mendalam.
Melalui Bring Her Back, sutradara Philippou bersaudara membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan baru dalam dunia horor. Film ini tidak hanya menawarkan ketegangan dan kengerian, tetapi juga eksplorasi mendalam terhadap trauma dan hubungan keluarga yang rumit.
Bagi penggemar horor yang mencari pengalaman sinematik yang menggugah dan menantang, Bring Her Back adalah pilihan yang tepat. Film ini sedang tayang di bioskop secara serentak pada 5 Juni, siap untuk menciptakan atmosfer seram untuk penonton.