Review Caught Stealing: Aksi Intens dan Humor Gelap yang Menghibur
Tim Teaterdotco - 3 jam yang lalu
Film Caught Stealing yang tayang di bioskop Indonesia mulai 29 Oktober 2025, menjadi langkah berani Darren Aronofsky keluar dari zona nyamannya. Setelah sukses dengan The Whale yang penuh muatan emosional, Aronofsky kini menghadirkan karya yang jauh lebih berenergi dan eksplosif.
Film ini diadaptasi dari novel karya Charlie Huston yang juga menulis naskahnya sendiri. Hasilnya adalah thriller kriminal yang memadukan aksi brutal, humor gelap, dan drama personal dalam satu sajian yang padat dan menegangkan.
Austin Butler Tampil Gemilang Sebagai Hank
Austin Butler membuktikan lagi kualitas aktingnya lewat peran Hank Thompson, mantan pemain baseball yang hidupnya hancur akibat alkohol dan trauma masa lalu. Kini ia bekerja sebagai bartender sederhana di New York, berusaha menata kembali hidupnya yang berantakan.
Suatu hari, Hank setuju menjaga kucing milik tetangganya, Russ (Matt Smith). Namun keputusan kecil itu justru menyeretnya ke dunia kejahatan penuh gangster Rusia, mafia Yahudi, dan polisi manipulatif. Dalam waktu singkat, hidup Hank berubah total dan penonton pun ikut terseret dalam pusaran ketegangan tanpa henti.
Aksi Intens dan Humor Gelap yang Menghibur
Film ini berhasil memadukan kekerasan ekstrem dengan humor sinis khas Aronofsky. Adegan perkelahian dan kejar-kejaran di jalanan New York dikemas dengan tempo cepat, tetapi tetap memberi ruang untuk tawa kecil di tengah kekacauan. Salah satu momen paling menghibur terjadi saat Hank dibawa makan malam Shabbat bersama nenek para gangster, diperankan dengan jenaka oleh Carol Kane.
Sinematografer Matthew Libatique berhasil menangkap keindahan dan kekacauan kota New York dengan detail realistis. Mulai dari bar berasap hingga gang sempit, setiap lokasi terasa hidup. Musik dari era 90-an seperti Smash Mouth dan Madonna juga menambah sentuhan nostalgia yang kuat.
Zoë Kravitz dan Regina King Tambah Kedalaman Cerita
Zoë Kravitz tampil memikat sebagai Yvonne, paramedis sekaligus kekasih Hank yang menjadi penyeimbang di tengah kekacauan. Sementara Regina King berperan sebagai detektif tajam yang memaksa Hank menghadapi sisi gelap dirinya.
Kehadiran dua karakter ini membuat Caught Stealing tidak hanya sekadar film aksi penuh darah, tetapi juga kisah manusia tentang rasa bersalah, kehilangan, dan upaya memperbaiki diri.
Banyak kritikus membandingkan Caught Stealing dengan After Hours karya Martin Scorsese dan Uncut Gems dari Safdie Brothers. Ketiganya sama-sama menggambarkan perjalanan satu malam penuh tekanan dan kekacauan. Namun Aronofsky memberikan sentuhan khasnya: gaya visual yang intens, karakter yang rapuh tapi relatable, dan dunia penuh absurditas yang tetap terasa nyata.
Film ini menggambarkan wajah keras New York akhir 90-an dengan penuh warna. Setiap karakter yang ditemui Hank memiliki sisi unik, membuat ceritanya semakin menarik untuk diikuti.
Dengan durasi 107 menit, Caught Stealing adalah perpaduan sempurna antara kekerasan, humor gelap, dan drama emosional. Aronofsky membuktikan kemampuannya menghadirkan kisah yang menegangkan sekaligus menyentuh. Butler tampil luar biasa, Kravitz memberi sentuhan lembut, dan Matt Smith menambah energi liar yang sulit dilupakan.
Bagi penikmat film thriller penuh tensi dan atmosfer 90-an, Caught Stealing adalah tontonan wajib di bioskop. Sebuah karya yang membuktikan bahwa dari kekacauan dan kesalahan, manusia tetap bisa menemukan jalan keluar, meski harus berdarah-darah untuk mencapainya.