Review Chainsaw Man The Movie: Reze Arc, Romansa Singkat yang Berubah Menjadi Tragedi
Tim Teaterdotco - Rabu, 1 Oktober 2025 08:11 WIB
Studio MAPPA kembali membuktikan dominasinya di dunia anime lewat perilisan Chainsaw Man – The Movie: Reze Arc. Film berdurasi 100 menit ini resmi tayang di bioskop Indonesia mulai 26 September 2025 di jaringan Cinema XXI IMAX, CGV, Cinepolis dan bioksop lain.
Mengadaptasi arc populer karya Tatsuki Fujimoto, film ini melanjutkan kisah Denji usai musim pertama Chainsaw Man. Menariknya, Reze Arc bukan hanya suguhan untuk penggemar lama, tetapi juga bisa menjadi pintu masuk bagi penonton baru.
Film ini menyoroti pertemuan Denji, remaja pemburu iblis dengan impian sederhana, dan Reze, barista berambut ungu yang penuh pesona. Awalnya, hubungan keduanya dibalut kehangatan romansa remaja: obrolan canggung, kencan sederhana, hingga adegan Denji belajar berenang.
Namun, Fujimoto kembali menunjukkan keahliannya menghadirkan ironi. Di balik senyum manis Reze, tersimpan rahasia mematikan. Dalam sekejap, kehangatan rom-com berubah menjadi mimpi buruk penuh ledakan dan pertarungan brutal.
Visual Spektakuler dan Atmosfer Menggigit
Kekuatan utama film ini terletak pada kualitas teknisnya. MAPPA menghadirkan animasi detail yang tak hanya memukau di adegan pertempuran, tetapi juga lembut pada momen intim. Transisi antar adegan mengalir halus, berpindah dari keheningan penuh makna ke ledakan darah tanpa kehilangan kesinambungan cerita.
Skor musik dari Kensuke Ushio juga menambah kedalaman suasana—dari bisikan lembut saat ciuman hingga dentuman orkestra kala kota luluh lantak. Efek suara yang trippy mempertegas nuansa surealis khas Chainsaw Man.
Karakter yang Mencuri Perhatian
Sebagaimana judulnya, Reze menjadi pusat perhatian. Reina Ueda berhasil membawakan karakter ini dengan nuansa kompleks: menggoda, polos, namun berbahaya. Lawan mainnya, Kikunosuke Toya, kembali menghidupkan Denji dengan kepolosan yang memikat penonton.
Tak hanya itu, Beam si manusia-hiu yang diisi suaranya oleh Natsuki Hanae juga menjadi elemen penyegar. Kehadirannya memberi humor absurd di tengah tragedi, menjaga keseimbangan emosi penonton sepanjang film.
Lebih dari Sekadar Adaptasi Anime
Jika Demon Slayer: Infinity Castle menekankan drama spektakuler, Reze Arc justru mengajak penonton menyelami absurditas dan kegilaan. Film ini bukan dibuat untuk semua orang. Ia grotesk, penuh satire, tetapi juga tulus dalam menggambarkan pergulatan batin Denji.
Setiap frame terasa otentik dengan animasi tangan yang sulit ditandingi teknologi CGI. MAPPA jelas mengambil risiko besar, namun hasilnya adalah pengalaman sinema yang brutal sekaligus menyentuh.
Chainsaw Man – The Movie: Reze Arc adalah kombinasi unik dari romansa, tragedi, humor, dan kekacauan berdarah. Dengan animasi kelas dunia, musik yang kuat, serta cerita yang emosional, film ini layak disebut sebagai salah satu anime terbaik tahun ini.
Bagi penggemar Chainsaw Man, film ini adalah tontonan wajib. Namun bagi penonton baru, Reze Arc tetap menawarkan pengalaman penuh kejutan—sebuah romansa indah yang berakhir dalam tragedi tak terlupakan.
Film ini sudah dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop Indonesia mulai 26 September 2025.