Review Dua Surga dalam Cintaku: Drama Reliji yang Fresh

Baba Qina - Kamis, 21 Maret 2024 11:48 WIB
Review Dua Surga dalam Cintaku: Drama Reliji yang Fresh

Sejak kemunculan film Ayat-Ayat Cinta pada tahun 2008 silam, film-film bertema reliji berkembang pesat secara masif. Setiap tahun, paling tidak ada satu atau dua judul film reliji yang hadir di bioskop tanah air. Ini seperti menandakan bahwa genre drama reliji masih amat diminati masyarkat Indonesia.

Satu lagi judul film Indonesia terbaru yang mengangkat tema tersebut ialah Dua Surga dalam Cintaku yang diangkat dari novel laris karya Atho Al Rahman. Film Dua Surga dalam Cintaku sendiri menceritakan sosok mahasiswa tingkat akhir di sebuah kampus Islam di Jakarta bernama Arham (Aliff Alli). Arham merupakan mahasiswa yang berasal dari Bogor.

Arham memiliki teman kecil bernama Husna (Keira Shabira). Hubungan Arham dan Husna sangat dekat hingga akhirnya muncul cinta di antara keduanya. Keduanya pun akhirnya menikah dan saling berjanji untuk menjaga cintanya sampai akhir hayat. Sayang, mimpi untuk hidup bersama selamanya tak sesuai harapan. Kala itu, Husna mengidap penyakit kanker otak.

Dokter memvonis hidup Husna tak akan lama lagi. Karena hal itu, Husna pun berusaha agar Arham bisa tetap fokus pada pendidikannya ketimbang memikirkannya. Singkat cerita, Arham bertemu dengan seorang wanita bernama Zilka (Yuki Kato). Zilka merupakan wanita yang berniat untuk berubah dan hijrah setelah bangkit dari masa lalunya yang kelam.

Pertemuan keduanya membuat Zilka berpikir bahwa sosok Arham adalah orang yang tepat untuk bisa membimbingnya hijrah. Proses hijrah Zilka pun berjalan. Sayangnya hal tersebut tidak mulus lantaran hadir sosok laki-laki yang berasal dari masa lalu Zilka yang masih terus mengejarnya.

Menonton film ini bagi sebagian sobat teater boleh jadi akan mengembalikan imajinasi pada beberapa judul sejenis yang pernah booming di panggung sastra atau sinema Indonesia. Namun, yang menjadi pembeda di sini ialah bahwa Kiki Nuriswan selaku sutradara yang dibantu oleh Boni Faisal selaku selaku penulis skenario cukup piawai dalam merangkai kata menjadi kalimat yang mengaduk-aduk perasaan penontonnya.

Penulis sendiri cukup asing dengan nama Kiki Nuriswan sebelumnya. Tapi melalui film ini, ia seakan memberi jawaban atas keinginannya untuk membuktikan bahwa ia mampu menunjukkan taji imajinasinya di genre drama reliji ini. Narasi filmnya yang straightforward, seakan membuat penontonnya tak mau bergeming untuk menyudahi jalannya kisah Arham-Husna-Zilka ini.

Bagi sobat teater yang menggemari genre ini, dapat dipastikan akan langsung jatuh cinta pada film ini sejak menit-menit awal. Bagaimana tidak, film ini mencoba menghadirkan kehidupan pasangan suami istri yang berlandaskan syariah Islam dengan begitu detail, dan itu semua secara konsisten divisualisasikan oleh sang sutradara di sepanjang durasinya. Belum lagi ketika film ini mengeksplor lokasi-lokasi yang islami seperti kota Mekkah dan Madinah.

Dan pada akhirnya, Dua Surga dalam Cintaku patut ditonton bagi mereka yang tengah dilanda kegalauan dalam meneguhkan keyakinan dengan segala keputusan yang dibuat. Terlebih bagi mereka yang tengah mencari jalan keluar dalam merangkai kembali kepingan jiwa yang telah patah.