Review Fast Charlie: Pierce Brosnan Masih Tampil Solid

Baba Qina - Rabu, 28 Februari 2024 22:21 WIB
Review Fast Charlie: Pierce Brosnan Masih Tampil Solid

Charlie Swift (Pierce Brosnan), alias Fast Charlie, adalah seorang 'penyelesai masalah' yang sedang bermasalah. Target yang diincarnya kehilangan kepalanya. Dan dia harus membuktikan bahwa itu adalah target yang benar kepada orang yang membayar jasanya.

Bersama dengan Marcie Kramer (Morena Baccarin), seorang istri yang suaminya menjadi korban pembunuhan, keduanya bersama-sama menyelesaikan masalah dengan aksi yang tak terduga, lucu, dan menyentuh hati.

Itulah sekelumit kisah yang tersaji dalam karya terbaru sutradara Phillip Noyce berjudul Fast Charlie. Menurut penulis, tidak mengherankan jika sobat teater sedikit skeptis dengan film ini ketika tahu ada nama Pierce Brosnan di dalamnya. Terlebih sang sutradara juga masih memanfaatkan betul predikat yang telah menempel pada aktor Inggris berusia 70 tahun itu.

Mulai dari aksi balas dendam pria yang mencoba menemukan dan menyelamatkan kembali kehidupannya, hingga kemudian ditutup dengan cara paling klasik yang mudah ditebak. Formula tersebut telah identik dengan film-film bergenre sejenis. Tapi, apakah itu salah? Tidak, dan Philip Noyce justru membuat Fast Charlie meraih keuntungan dari hal-hal tersebut.

Menurut penulis, film ini sejatinya merupakan sebuah arena yang diciptakan untuk Pierce Brosnan, dan performa yang masih cukup mumpuni dari pemeran utamanya itu pula yang mampu mengatrol Fast Charlie dalam hal membangun kisah yang tampil sama baiknya di seperdua durasi film dengan bermain-main bersama aksi prosedurial gangster yang ada di dalamnya.

Paruh pertama Fast Charlie terbilang sangat menarik, terutama bagaimana kekejian dari konflik utama berhasil terbangun dengan baik, begitupun dengan keterampilan dalam menciptakan perputaran cerita yang mampu secara bertahap meningkatkan daya tarik film action-thriller. Dan seperti yang disebutkan di awal tadi, meskipun ia bergerak lambat, namun ia mampu terus membakar sensasi tegang bagi penontonnya, membuat penonton terjebak dalam nada cerita yang terbangun dengan baik sejak awal itu, serta terlibat berkat karakterisasi yang efektif di tahap itu.

Menurut penulis, bagian tersebut bisa dikatakan merupakan momen terbaik dari Fast Charlie, ketika semua pertanyaan masih belum mulai mencari garis finish, menjadi sesuatu yang menarik bagi penonton untuk ikut masuk dan menemukan jawabannya. Dengan sinematografi yang cukup mumpuni hadir permainan atmosfer yang menjadi andalan di sini dan sanggup menjadikan pace yang cukup lambat tadi menjadi tidak terasa menjengkelkan.

Hal tersebut seperti trik untuk berhati-hati agar dapat menarik sobat teater lebih dekat dengan para karakternya, dan memang kita perlahan seolah merasa menjadi karakter lain yang ikut mengamati proses pemecahan masalah itu. Hal tersebut ditunjang oleh performa yang diberikan Pierce Brosnan yang memang terasa amat stabil hingga akhir film. Tapi tetap saja, karakter yang dimainkan oleh Gbenga Akinnagbe-lah yang menjadi sumber sensasi mendebarkan dalam cerita film ini.

Secara keseluruhan, Fast Charlie adalah film yang cukup memuaskan. Layar lebar ini merupakan sebuah thriller kejahatan yang menjalankan tugasnya dengan efektif, meskipun sayangnya masih tidak mampu menjauh dari penyakit klasik yang identik dengan genre tempat ia bermain. Ya tapi setidaknya, kita kembali dapat melihat sosok Pierce Brosnan bermain sebagai karakter maskulin yang pernah ia lakoni dengan amat baik di masa lalu.