Review Film Kingdom of the Planet of the Apes: Seru, Menegangkan, dan Menyenangkan

Baba Qina - Senin, 13 Mei 2024 09:32 WIB
Review Film Kingdom of the Planet of the Apes: Seru, Menegangkan, dan Menyenangkan

Ketika sesosok pemimpin primata baru yang tiran sedang mengokohkan kekuasaannya, satu simpanse muda memulai pengembaraan mencekam yang membuatnya meragukan segala yang ia ketahui tentang sejarah masa lalu, dan ia harus membuat pilihan-pilihan yang akan menentukan masa depan dunia, baik bagi kaum primata maupun manusia.

Itulah sekelumit kisah yang menjadi garis besar cerita karya terbaru sutradara Wes Ball berjudul Kingdom of the Planet of the Apes. Menurut penulis, perubahan film ini jika dibandingkan dengan seri-seri sebelumnya terbilang sangat signifikan, terutama dari segi ceritanya yang berkembang ke arah yang lebih positif. Mulai dari konflik yang sederhana, sedang, berat, hingga konflik yang terlihat tidak bisa lagi diselesaikan.

Dalam waktu kurang lebih 2 jam 25 menit, sobat teater bakal diajak berpetualang dengan berbagai rintangan dan ketegangan yang luar biasa. Walaupun bukan film horor, tapi beberapa kali antisipasi dan jumpscare-nya sungguh luar biasa. Jika berbicara perihal CGI, maka hal tersebut sudah tak perlu diperdebatkan lagi, karena sedari film pertamanya juga sudah melebihi kualitas rata-rata film bergenre sejenis, apalagi di film terbarunya ini.

Menurut penulis, penggambaran dunia dalam film ini juga sangat luar biasa. Meski konfliknya tidak jauh-jauh dari persoalan manusia dan kera, namun tetap seru lantaran diambil dari berbagai sudut pandang. Kali ini, sobat teater akan lebih diberikan rasa kasian dan simpati ke arah manusia dan kera sebagai klan yang antagonis jika dilihat dari kondisinya.

Lantas, apakah film ini tak memiliki kekurangan sama sekali? Menurut penulis, kalaupun ada, itu lebih kepada hilangnya jiwa kera ikonik yang muncul dari sosok Caesar. Alasan utamanya adalah belum ada yang bisa memerankan karakter kera sebaik Andy Serkis. Pasalnya, karakter Caesar masih begitu membekas karena peran dari Andy Serkis yang berhasil masuk ke dalam karakter tersebut. Kalau sobat teataer menonton angsuran keempatnya ini, pasti akan terasa berbeda, mulai dari cara bicaranya saja.

Terlepas dari itu, Kingdom of the Planet of the Apes dijamin masih terasa menyenangkan. Ketika kera bertambah cerdas sedangkan sebaliknya manusia menjadi primitif, tinggal tersisa satu persamaan, yaitu rasa. Itulah pemersatu yang semestinya meruntuhkan perbedaan. Dan film ini jelas merupakan sebuah sekuel mengesankan yang turut memberi kritik tepat sasaran terhadap isu sosial masa kini sekaligus menawarkan solusi.