Review Film Shazam! The Fury of the Gods, Tampil Lebih Baik Dari Pendahulunya

Baba Qina - Kamis, 30 Maret 2023 14:15 WIB
Review Film Shazam! The Fury of the Gods, Tampil Lebih Baik Dari Pendahulunya

Sekuel Shazam! (2019) yang bertajuk The Fury of the Gods tak disangka tampil lebih baik dari pendahulunya. Berkisah tentang Billy Batson dan lima saudara angkatnya yang masih terus belajar menyeimbangkan kehidupan sebagai anak-anak remaja sekaligus memiliki identitas lain sebagai pahlawan super berwujud dewasa.

Tapi, ketika Putri-Putri Dewa Atlas, trio penuh dendam dari dunia para dewa kuno, tiba di Bumi untuk mencari kekuatan magis yang dicuri dari mereka di masa lalu, Billy alias Shazam—beserta keluarganya terseret dalam pertarungan yang mempertaruhkan kekuatan super dan nyawa mereka, serta kelangsungan dunia tempat mereka hidup.

Menurut penulis, setidaknya ada tiga alasan mengapa sekuel ini lebih baik ketimbang pendahulunya. Pertama, Shazam! The Fury of the Gods mampu menghadirkan sebuah sentuhan penceritaan baru yang bahkan belum pernah dicapai oleh film-film Marvel Cinematic Universe (MCU).

Ketimbang memberikan sentuhan komedi di banyak elemen dialog dan ceritanya, naskah cerita Shazam! The Fury of the Gods justru menjadikan komedi sebagai bagian integral yang tak terpisahkan dari filmnya. Faktor itulah yang membuat sekuel ini terasa sangat menghibur dan menyenangkan.

Kedua, dari segi action, Shazam! The Fury of the Gods juga terasa lebih menonjol dan seru. Mulai dari kualitas, kuantitas, intensitas, hingga kemegahannya, jauh melebihi angsuran pertamanya.

Ketiga, sekuel ini memiliki deretan aktor yang penampilannya layak diacungi jempol, seperti Zachary Levi, Adam Brody, Grace Caroline Currey, Asher Angel, Meagan Good, Djimon Hounsou, serta Hellen Mirren dan Lucy Liu. Peran merekalah yang membuat Shazam! The Fury of the Gods menjadi suguhan yang tidak biasa atau tipikal film-film superhero kebanyakan.

Dan terlepas dari itu semua, penampilan cameo Wonder Woman (Gal Gadot) pada akhirnya melengkapi film ini menjadi suguhan yang epik.