Review Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul: Sajikan Deretan Jumpscare yang Fresh dan Efektif

Baba Qina - Jumat, 22 September 2023 17:25 WIB
Review Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul: Sajikan Deretan Jumpscare yang Fresh dan Efektif

Apakah sobat teater pernah menonton channel YouTube Kisah Tanah Jawa? Ya, Kisah Tanah Jawa adalah channel yang berfokus pada penyajian konten misteri, sejarah, dan mitos Jawa melalui saluran YouTube mereka. Saluran tersebut lahir pada tahun 2018 dengan tujuan untuk berbagi hasil penelitian, eksplorasi, dan pengungkapan kisah-kisah misteri, sejarah, serta mitos yang berakar di Tanah Jawa.

Pada awalnya, Kisah Tanah Jawa hanya berencana untuk membuat video sederhana yang mengungkap berbagai misteri di Pulau Jawa. Namun, karena antusiasme yang tinggi dari masyarakat Indonesia, menjadikan mereka sebagai kreator konten terkemuka dalam kategori misteri di Indonesia.

Kini, rumah produksi MD Pictures coba mengangkat salah satu kisah yang pernah ditelusuri oleh tim dari Kisah Tanah Jawa yang berjudul Pocong Gundul, yang didasarkan dari hasil retrokognisi Om Hao (Hari Kurniawan) yang merupakan salah satu anggota utama tim Kisah Tanah Jawa.

Kisah film ini bermula ketika Hao (Deva Mahenra) mengungkap kemampuan luar biasa yang dimilikinya, yaitu kemampuan retrokognisi, yang memungkinkan dia untuk melihat kejadian-kejadian di masa lalu. Keberadaannya menjadi satu-satunya harapan bagi Sari (Nayla D Purnama), seorang siswi SMK yang hilang dan diculik oleh sosok pocong berkepala gundul yang menyeramkan.

Dengan bantuan sahabatnya, Rida (Della Dartyan), Hao berhasil menyelamatkan Sari dari bahaya yang mengintainya. Namun, tindakan Hao ini ternyata memicu kemarahan hantu Pocong Gundul tersebut, lalu teror demi teror mulai mengancam keselamatannya. Dengan kekuatan retrokognisinya, Hao mulai mengungkap masa lalu yang misterius tentang sosok Pocong Gundul.

Well, Awi Suryadi kembali dengan horor terbarunya yang segala treatment-nya terasa sekali peningkatannya, lebih seram dan lebih creepy dari film-filmnya sebelumnya. Harus diakui, ini menjadi film horor terbaik yang dihasilkan oleh beliau. Itu semua bisa terlihat dari design productionnya yang amat niat dan penuh dengan totalitas. Pun kita juga harus mengapresiasi Deva Mahendra yang sudah rela untuk bermandi lumpur, dikubur hidup-hidup, berkotor-kotoran, dan dililit kain kafan agar mampu menyatu dengan karakter Hao yang merupakan karakter nyata.

Selain Deva, pujian juga harus disematkan kepada Iwa K. Performa kuatnya sebagai sosok Walisdi si Pocong Gundul berhasil membius kita semua. Bersiap-siaplah di 40 menit terakhirnya, karena narasi yang digawangi oleh Awi Suryadi benar-benar menghibur sekaligus efektif menjaga antisipasi berkat hadirnya disturbing imageries yang muncul di beberapa titik melalui serangkaian sekuen ritual yang melibatkan karakter Walisdi.

Tapi, jika harus jujur, masih ada disturbing imageries tadi yang masih terasa kekurangannya karena kurang mulusnya pengerjaan di bidang special effect. Akan tetapi, salah satu adegan yang melibatkan mesin jahit di film ini, dijamin akan membuat sobat teater bertepuk tangan akan hasil karya dari tim special effect tadi.

Beberapa jumpscare yang ditampilkan film ini juga terlihat baru dan efektif plus mengagetkan. Film ini juga sangat terasa bermain-main dengan atmosfer kesunyian. Hampir tidak ada sound yang memekakkan telinga khas film-film horor buatan Anggy Umbara. Yap, terkadang kesunyian memang justru lebih efektif untuk memancing kesan horor ketimbang harus berbising-bising ria.

Pada akhirnya, Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul adalah bukti keseriusan dan kehandalan dari rumah produksi MD Pictures, produser Manoj Punjabi, serta sutradara Awi Suryadi dalam menghasilkan film horor berkualitas dengan teknik menakut-nakuti yang sukses meneror penonton dengan jumpscare efektif dan mengerikan, serta skrip solid dari Agasyah Karim & Khalid Kashogi. Jelas menjadi salah satu horor terbaik Indonesia yang dihasilkan pada tahun ini.