Review Kukejar Mimpi: Oka Antara Tampil Gemilang

Baba Qina - Kamis, 21 Maret 2024 12:09 WIB
Review Kukejar Mimpi: Oka Antara Tampil Gemilang

Menghadirkan sesuatu yang berbeda untuk film Indonesia memang butuh nyali, seperti yang dilakukan oleh Indra Gunawan dalam film terbarunya yang berjudul Kukejar Mimpi. Ya, film Kukejar Mimpi ini coba menawarkan tema penceritaan yang segar, tentang sebuah tim cheersleader.

Coach Leo (Oka Antara) adalah seorang mantan tentara yang tidak sukses dalam karir ketentaraannya. Ia diketahui memiliki problem atau masalah pribadi yang sangat besar. Coach Leo kemudian bertemu Mimpi (Aisyah Aqilah) dan gengnya yang sedang berjuang meraih mimpi mereka untuk menjadi tim cheersleader yang hebat.

Mimpi dan teman-temannya pun mendapat banyak pelajaran dari Coach Leo, pun dengan Coach Leo yang mencoba bangkit dari keterpurukannya. Pada akhirnya, mereka berkolaborasi untuk mewujudkan impian mereka.

Merekrut Oka Antara untuk bergabung di film ini jelas merupakan langkah yang tepat. Memilih Oka bukan hanya perkara dia memiliki basis penggemar yang cukup banyak, akan tetapi alasan yang paling sederhana adalah kualitas akting dari seorang Oka Antara itu sendiri. Penampilan gemilang yang ditampilkan Oka di sini memang menjadi daya pikat tersendiri.

Namun Kukejar Mimpi tidak hanya milik Oka Antara seorang, karena di sana masih ada Aisyah Aqilah yang berhasil memperlihatkan performa akting yang pada akhirnya membuat karakternya akan begitu mudah disukai di film ini. Akting Oka dan Aisyah juga ditunjang oleh skripnya yang memposisikan mereka sebagi karakter manusia biasa, tak sempurna dan tidak berlebihan.

Didukung pula oleh tata produksi yang begitu apik, sinematografi cantik, serta scoring dan pemilihan lagu soundtrack yang asyik, membuat Kukejar Mimpi cukup unggul dari sisi teknis hingga pengembangan ceritanya. Walaupun jika boleh jujur, beberapa poin minusnya masih ada, seperti ketika durasi mulai mendekati paruh akhir.

Ya, klimaksnya memang masih terasa kurang maksimal, padahal bangunan ketegangannya sudah cukup menarik dengan tensi yang dibuat perlahan meninggi. Tetapi entah, penulis seperti masih belum merasa diikutsertakan ke dalam momen klimaksnya. Tapi tetap, itu hanya catatan kecil yang pastinya bisa diperbaiki di film-film lokal yang mengusung tema serupa nantinya.