Review Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai: Suguhkan Parade Jumpscare yang Intens

Baba Qina - Minggu, 10 Maret 2024 21:54 WIB
Review Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai: Suguhkan Parade Jumpscare yang Intens

Apakah sobat teater pernah membaca novel berjudul Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai karya Achmad Benbela? Ya, sebelum ditulis dalam bentuk novel, kisah mencekam tersebut rupanya sudah viral dalam bentuk kisah horor yang difavoritkan pembaca di media Wattpad dan kaskus.

Kini, sineas Yongki Ongestu coba mengangkat kisah tersebut ke medium film layar lebar dengan judul yang sama. Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai berkisah soal kehidupan pasangan suami istri Bimo (Dimas Aditya) dan Sriatun (Alyssa Abidin). Bimo yang berprofesi sebagai pegawai negeri mendapatkan tugas kerja di sebuah desa terpencil di Kalimantan.

Bimo pun merasa berat hati untuk membawa Sriatun bersamanya dan mengusulkan agar sang istri tinggal dengan orang tua Bimo saja. Namun, Sriatun bersikeras untuk tetap bersama suaminya dan mereka berdua pun pindah ke desa tersebut.

Awalnya, desa tersebut tampak tenang, tetapi kemudian kejadian-kejadian misterius mulai terjadi setelah mereka pindah ke rumah baru di sana. Sriatun merasa seperti ada yang mengawasinya, tapi tidak pernah menemukan siapapun di sekitar. Bimo kemudian mencoba mengungkap misteri di balik gangguan yang dialami keluarganya. Ia kemudian menemukan bahwa semua kejadian aneh tadi terkait dengan kehamilan Sriatun.

Well, sebagai sutradara, Yongki Ongestu tampak mengambil pendekatan dari film-film horor klasik dan tidak takut untuk bermain-main di ranah genre tersebut. Mungkin karena film ini diproduksi oleh rumah produksi tunggal tanpa campur tangan rumah produksi lain (khususnya rumah produksi besar), yang menyebabkan Yongki Ongestu terlihat sangat luwes dalam memamerkan visinya sebagai seorang sutradara.

Layaknya film horor klasik, film ini tentunya mengedepankan suspens dan jumpscare yang boleh dibilang cukup padat dan rapat. Hal itu sudah dibuktikan di 10 menit awal film berjalan. Dengan premis yang fresh dan engaging, membuat film ini makin cocok ditonton beramai-ramai oleh sahabat atau keluarga sobat teater.

Bicara soal teknis, salah satu elemen yang paling mencuri perhatian dari film ini adalah CGI-nya yang boleh dibilang sudah sangat halus. Walaupun masih ada sedikit minor di beberapa adegan. Editing film ini juga masih terlihat kasar, dan kurang dinamis. Tapi entah kenapa, hal tersebut malah justru membuat film ini terasa semakin genuine dan tidak dibuat-buat.

Bicara soal naskah, selama ini pengetahuan penulis tentang kuyang hanyalah sebatas hantu kepala dengan organ dalam tubuh yang masih menempel dan menggantung di leher kepala yang lalu akan terbang mencari makan berupa bayi yang baru dilahirkan atau bayi yang masih ada dalam kandungan. Tapi lewat film ini, Yongki Ongestu yang dibantu oleh Alim Sudio selaku penulis naskah mencoba menjelaskan lebih jauh lagi soal legenda kuyang.

Pada akhirnya, satu lagi horor yang cukup memuaskan telah lahir di tahun 2024 ini. Ya, Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai merupakan paket lengkap, yang bukan hanya menyuguhkan horor semata, melainkan akan mengajarkan kita semua tentang pengetahuan adat istiadat, bahasa, kebiasaan serta bagaimana kehidupan masyarakat Kalimantan di pedalaman hutan sana.