Review Sayap-Sayap Patah 2: Olivia, Sekuel Standalone Beda Cerita?
Reskia Ekasari - Selasa, 13 Mei 2025 09:37 WIB
Sayap-Sayap Patah 2: Olivia jadi film aksi-drama-thriller Indonesia yang rilis pada 8 Mei 2025. Sutradaranya adalah Ferry Pei Irawan dan diproduksi oleh Denny Siregar Production.
Film ini merupakan sekuel standalone dari Sayap-Sayap Patah (2022), dengan cerita baru yang terinspirasi dari tragedi pengeboman gereja di Samarinda tahun 2016.
Dalam film ini, kamu bakal mengikuti Pandu (Arya Saloka), seorang anggota Densus 88 yang berjuang menyeimbangkan tugasnya sebagai penegak hukum dengan perannya sebagai ayah tunggal bagi putrinya, Olivia (Myesha Lin), yang masih berduka atas kehilangan ibunya.
Review Sayap-Sayap Patah 2: Olivia
Drama keluarga, ketegangan aksi anti-terorisme, dan pendekatan yang lebih personal, membuat film ini jadi memicu perasaan emosional yang cukup dalam. Mari ketahui lebih lanjut tentang filmnya:
Performa Pemain
Arya Saloka sebagai Pandu menunjukkan totalitas yang luar biasa. Untuk peran ini, ia rela mengubah penampilan dengan memanjangkan rambut dan menurunkan berat badan hingga 5 kg (dari 87 kg ke 82 kg).
Ini bertujuan agar ia mampu mencerminkan karakter yang fisiknya tangguh tapi rapuh secara emosional.
Chemistry-nya dengan Myesha Lin, yang memerankan Olivia, berhasil menghadirkan momen-momen haru, terutama dalam adegan ayah-anak yang penuh kepekaan.
Myesha Lin, meski masih muda, juga mampu menyampaikan kesedihan dan kerinduan akan kasih sayang dengan natural.
Kemudian, Dara Sarasvati sebagai Suri memberikan penampilan yang hangat dan stabil, meskipun perannya terasa sedikit klise sebagai "penyelamat emosional."
Juan Bio One, yang memerankan Askar (Putra Leong), mencuri perhatian dengan akting yang intens tapi tetap terkendali, terutama di babak ketiga yang penuh emosi.
Pemain veteran seperti Meriam Bellina dan Iwa K juga memberikan bobot pada narasi, meskipun peran mereka lebih terbatas.
Cerita dan Penulisan
Film ini berhasil menonjolkan drama keluarga sebagai inti cerita, dengan konflik Pandu yang terpecah antara tugas negara dan tanggung jawab sebagai ayah.
Naskah karya Rahabi Mandra dan Jocelyn Cordelia ini, bisa menghadirkan lapisan emosional yang kuat, terutama dalam mengeksplorasi trauma Olivia dan dilema Pandu.
Elemen thriller-nya, yang terinspirasi dari peristiwa nyata, cukup intens, terutama di babak ketiga yang disebut sebagai “meledak” oleh banyak penontonnya.
Gaya dan Produksi
Dari segi gaya dan produksi Sayap-Sayap Patah 2: Olivia ini, Ferry Pei Irawan, selaku sutradara yang terkenal karena karya horor dan thriller seperti Pulau Hantu, berhasil menghadirkan nuansa menegangkan dengan tempo yang meningkat secara bertahap.
Adegan aksi, termasuk baku tembak dan penyergapan, ia eksekusi dengan baik, meskipun tidak sebesar skala produksi Hollywood.
Lebih menariknya lagi dari lokasi tempat film ini. Lokasi syuting di Samarinda, Kalimantan Timur, bisa memberikan tekstur autentik, terutama dalam adegan yang merefleksikan tragedi 2016.
Sayap-Sayap Patah 2: Olivia, menjadi sekuel yang mengambil fokus pada drama keluarga, tapi dengan mempertahankan elemen aksi film pertamanya dengan genre thriller.
Akting Arya Saloka, Myesha Lin, dan Juan Bio One, dengan tambahkan pesan sosial mengenai bahaya radikalisme, membuat film ini layak buat kamu tonton di akhir pekan.