Review Tin Soldier: Misi Menyelamatkan Sang Istri dari Sekte Berbahaya

Tim Teaterdotco - 3 jam yang lalu
Review Tin Soldier: Misi Menyelamatkan Sang Istri dari Sekte Berbahaya

Disutradarai oleh Brad Furman (The Lincoln Lawyer), Tin Soldier sempat menimbulkan ekspektasi tinggi. Bagaimana tidak, film ini mempertemukan nama-nama besar seperti Jamie Foxx, Robert De Niro, Scott Eastwood, John Leguizamo, dan Rita Ora dalam satu proyek yang terdengar menjanjikan. Namun, hasil akhirnya justru mengecewakan dan membuat banyak penonton kebingungan.

Cerita film ini berpusat pada Leon K. Prudhomme atau The Bokushi (Jamie Foxx), seorang mantan tentara yang mendirikan organisasi bernama The Program. Awalnya, organisasi ini digagas untuk membantu para veteran perang yang mengalami trauma atau PTSD. Namun, seiring waktu, The Program berubah menjadi sekte berbahaya yang menentang pemerintah.

Nash Cavanaugh (Scott Eastwood) adalah mantan anggota sekte tersebut. Ia meninggalkan The Program setelah kematian istrinya, Evoli (Nora Arnezeder). Ketika seorang agen pemerintah bernama Emmanuel Ashburn (Robert De Niro) datang dan memberitahu bahwa Evoli mungkin masih hidup di dalam markas sekte, Nash dipaksa kembali ke dunia yang telah ia tinggalkan. Misinya: menyusup ke dalam markas dan menghadapi sang pemimpin kultus yang dulu ia percayai.
Film Tin Soldier resmi tayang di bioskop Indonesia mulai 29 Oktober 2025.

Cerita yang Kabur dan Sulit Diikuti

Sayangnya, Tin Soldier kehilangan arah sejak awal. Struktur ceritanya berantakan dengan terlalu banyak adegan kilas balik dan halusinasi yang justru membingungkan. Transisi antar waktu dan adegan terasa tidak rapi sehingga sulit membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya bayangan pikiran tokohnya.

Banyak hal penting tidak dijelaskan dengan baik. Penonton dibuat bertanya-tanya tentang apa tujuan sebenarnya dari The Program, mengapa FBI ikut campur, dan apa motivasi para karakternya saling menyerang. Semua elemen cerita seperti disusun tanpa arah yang jelas.

Brad Furman sebenarnya dikenal cukup solid dalam membangun film bertema kriminal. Namun dalam Tin Soldier, arah penyutradaraannya tampak kehilangan fokus. Film ini terasa seperti proyek yang tergesa-gesa dan belum selesai sepenuhnya.

Salah satu kekecewaan terbesar datang dari jajaran pemeran yang seolah tidak digunakan secara maksimal. Jamie Foxx tampil nyentrik dengan rambut afro besar dan gaya kharismatiknya sebagai pemimpin kultus, namun aktingnya terasa berlebihan dan sulit diambil serius.

Robert De Niro dan John Leguizamo hanya muncul sebentar tanpa peran berarti. Sementara Scott Eastwood, yang seharusnya menjadi pusat cerita, tampil kaku dan datar. Emosi dan trauma yang dialami karakternya kurang terasa. Nora Arnezeder pun hanya muncul sebagai sosok masa lalu yang tidak banyak memberi pengaruh pada cerita.

Satu-satunya momen yang cukup menarik justru datang dari Jamie Foxx saat ia tampil menyanyi dalam gaya soul dengan aura kultus yang aneh tapi menghibur. Meski terasa janggal, adegan itu sedikit menyelamatkan suasana film.

Aksi dan Visual yang Gagal Menghidupkan Ketegangan

Dari sisi teknis, Tin Soldier juga tidak bisa dibilang memuaskan. Gambar yang tampak buram dan adegan aksi yang diedit secara kasar membuat film ini kehilangan energi. Puncak pertarungan antara Cavanaugh dan The Bokushi bahkan terlihat seperti hasil edit potongan video yang belum selesai.

Alih-alih menjadi film aksi militer yang menegangkan, Tin Soldier justru terasa datar dan membosankan. Dengan durasi yang singkat, film ini tampak berjuang hanya untuk memenuhi durasi minimal film bioskop.

Tin Soldier sebenarnya punya bahan cerita yang kuat: tentang trauma perang, manipulasi psikologis, dan kekuasaan dalam sekte militer. Ditambah lagi deretan aktor besar yang seharusnya mampu mengangkat cerita. Sayangnya, naskah yang tidak fokus dan eksekusi yang kacau membuat film ini gagal menyentuh potensinya.

Film ini bukan hanya mengecewakan karena hasil akhirnya, tapi juga karena apa yang seharusnya bisa ia capai. Jika kamu mencari film aksi dengan konflik psikologis yang dalam, Tin Soldier mungkin bukan jawabannya. Namun, jika ingin melihat Jamie Foxx tampil dengan gaya paling eksentrik sepanjang kariernya, film ini masih bisa jadi tontonan unik untuk sekadar rasa penasaran.