Review Tinggal Meninggal: Film Dark Comedy untuk Hiburan Akhir Pekan

Tim Teaterdotco - Selasa, 19 Agustus 2025 08:18 WIB
Review Tinggal Meninggal: Film Dark Comedy untuk Hiburan Akhir Pekan

Tinggal Meninggal adalah film komedi Indonesia terbaru yang disutradarai oleh Kristo Immanuel bersama Jessica Tjiu. Film ini tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025 dan menghadirkan cerita yang unik: lucu, agak kelam, tapi juga membuat penonton berpikir.

Kisahnya berpusat pada Gema, seorang pegawai kantoran yang merasa dirinya tidak pernah diperhatikan. Rekan kerjanya sering mengabaikan keberadaannya, membuat Gema merasa tidak pernah dianggap. Suatu hari, ayah Gema meninggal, dan secara tiba-tiba, semua orang mulai dekat, memberikan perhatian, dan menaruh simpati kepadanya. 

Namun perhatian itu tidak bertahan lama. Setelah semua kembali seperti semula, Gema mulai berpikir, “Kalau begitu, siapa lagi yang harus meninggal agar orang mau peduli padaku?” Dari sinilah cerita berkembang menjadi sebuah komedi gelap. 

Gema sering berbicara langsung kepada penonton, seakan menjadikan kita teman curhatnya. Ia juga berinteraksi dengan versi kecil dirinya sendiri, yang digambarkan lewat sosok Gema kecil. Percakapan itu terasa kocak, tapi juga menyentuh, karena menunjukkan bagaimana rasa sepi bisa membentuk cara pandang seseorang.

Peran Omara Esteghlal sebagai Gema tampil kuat. Ia bisa memadukan ekspresi canggung, lucu, serta menyedihkan dalam waktu yang hampir bersamaan. Kehadirannya membuat penonton mudah memahami perasaan tokoh ini. Para pemain pendukung seperti Mawar Eva de Jongh, Nirina Zubir, dan Muhadkly Acho juga menambah warna cerita. 

Sementara itu, Jared Ali yang memerankan Gema kecil memberi sentuhan unik yang membuat film ini berbeda. Secara visual, film ini disajikan dengan cukup sederhana tapi tetap rapi. Perpindahan antar adegan mengalir lancar, pengambilan gambar tidak berlebihan, dan warnanya pun cukup nyaman untuk diikuti. 

Hal ini membuat penonton bisa fokus pada cerita dan emosi tokoh-tokohnya. Selain itu, yang tak menarik dari Tinggal Meninggal bukan hanya kelucuannya, tapi juga sindiran yang disampaikan. Film satu ini menyinggung bagaimana orang sering hanya peduli ketika ada kabar duka, lalu kembali sibuk dengan urusannya sendiri. 

Ada kritik sosial tentang cara kita memberi perhatian, tentang bagaimana rasa empati sering muncul hanya karena keadaan tertentu. Semua itu dibungkus dengan cara yang ringan sehingga tetap menghibur. Meski begitu, ada beberapa bagian di tengah cerita yang terasa agak lambat. 

Beberapa adegan pada film seolah mengulang perasaan yang sama tanpa banyak perkembangan atau perbedaan. Namun, kelemahan ini tertutup oleh bagian akhir yang cukup menyentuh dan meninggalkan kesan mendalam.

Secara keseluruhan, Tinggal Meninggal adalah film yang segar di tengah hiburan komedi kita. Film ini tidak hanya membuat penonton tertawa, tapi juga mengajak merenung tentang arti perhatian, rasa sepi, dan kebutuhan manusia untuk dihargai. 

Sebuah karya perdana yang berani dari Kristo Immanuel bersama Imajiner yang berhasil menggabungkan humor dengan pesan kehidupan sehari-hari. Cocok untuk tontonan ringan di akhir pekan bersama orang tersayang.