Sinopsis dan Jadwal Tayang Riba, Kisah Kelam Pesugihan Getih Anak
Tim Teaterdotco - 3 jam yang lalu
Film horor Indonesia kembali bersiap menebar teror di akhir tahun. Rumah produksi Verona Films resmi merilis film berjudul Riba, yang akan tayang di seluruh bioskop mulai 4 Desember 2025. Mengangkat kisah nyata yang sempat viral di media sosial, film ini tidak hanya menawarkan ketegangan, tetapi juga pesan moral tentang keserakahan dan dosa manusia.
Diangkat dari Thread Viral “Getih Anak”
Film Riba disutradarai oleh Adhe Dharmastriya dan diproduseri oleh Titin Suryani. Kisahnya diadaptasi dari thread populer di platform X (dulu Twitter) karya akun @mitologue berjudul Getih Anak. Thread ini sempat dibaca lebih dari 3,9 juta kali dan viral karena mengangkat kisah pesugihan berdarah yang diyakini pernah terjadi di sebuah desa di Jawa.
Awalnya film ini juga berjudul Getih Anak, namun Verona Films memutuskan menggantinya menjadi Riba agar pesan sosial dan moral yang diangkat terasa lebih universal.
"Judul Riba lebih menggambarkan inti cerita yang ingin kami sampaikan, tentang keserakahan, utang, dan dosa yang akhirnya menjerat manusia," ujar produser Titin Suryani saat ditemui di Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Cerita Tentang Uang, Dosa, dan Pesugihan
Film Riba berfokus pada kisah Sugi (Ibrahim Risyad), seorang petani tembakau yang hidup sederhana bersama istrinya Rohmah (Fanny Ghassani) dan kedua anaknya. Kehidupan mereka berubah drastis ketika gagal panen membuat keluarga ini terlilit utang besar pada juragan kaya (Andre Geovano) yang kejam.
Dalam kondisi terdesak, Sugi tergoda oleh sahabatnya Muji (Wafda Saifan) yang menawarkan jalan pintas lewat ritual pesugihan “Getih Anak”. Ritual itu dipercaya bisa mendatangkan kekayaan dengan syarat mengorbankan darah daging sendiri.
Sugi pun nekat menemui dukun Mbah Darso (Pritt Timothy) untuk melakukan ritual tersebut. Namun di tengah prosesi, ia mendengar jeritan anak bungsunya Bening (Emilat Morshedi), hingga panik dan membatalkan ritual itu. Anehnya, setelah kejadian tersebut, nasib Sugi justru berubah. Hasil panen melimpah, utang lunas, dan hidup tampak membaik.
Namun kebahagiaan itu ternyata hanya sementara. Teror mulai muncul satu per satu. Keluarga Sugi dihantui makhluk gaib yang menuntut tumbal. Ia pun mencari pertolongan kepada seorang ustaz (Deden Bagaskara), tapi semakin keras mereka berusaha melawan, semakin kuat pula kekuatan jahat yang menghantui.
Tak Sekadar Horor, Tapi Cermin Kehidupan
Sutradara Adhe Dharmastriya menjelaskan bahwa film Riba tidak hanya menampilkan sosok menakutkan atau jump scare, tapi lebih menekankan pada ketakutan batin. “Ini cerita tentang manusia yang tergoda oleh uang dan kekuasaan. Horor sejatinya bukan hanya tentang hantu, tapi juga tentang dosa dan rasa bersalah,” katanya.
Film ini juga diperkuat oleh jajaran pemain berpengalaman seperti Jajang C. Noor, Kevin Danu, dan Emilat Morshedi. Kehadiran mereka membuat nuansa film terasa lebih emosional dan realistis.
Horor dengan Sentuhan Sosial dan Spiritual
Produser Titin Suryani menegaskan, Riba bukan hanya film horor untuk menakuti penonton, tetapi juga mengingatkan tentang bahaya praktik ekonomi haram seperti riba dan pesugihan.
“Lewat film ini kami ingin mengajak penonton berpikir bahwa keserakahan bisa menghancurkan keluarga, bahkan menjerumuskan seseorang ke jurang dosa,” ungkapnya.
Dengan cerita yang kuat, atmosfer kelam, dan isu sosial yang relevan, Riba digadang-gadang menjadi salah satu film horor lokal paling dinantikan akhir tahun ini.
Film Riba akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 4 Desember 2025.