Sinopsis Dongji Rescue, Film Epik Angkat Kisah Heroik Nelayan Tiongkok di Perang Dunia II
Tim Teaterdotco - Kamis, 2 Oktober 2025 09:26 WIB
Dunia perfilman Tiongkok kembali menghadirkan karya berskala besar dengan rilis Dongji Rescue, film perang sejarah yang mengangkat kisah nyata sekaligus fiksi dari tragedi tenggelamnya kapal Lisbon Maru pada 1942. Peristiwa ini menjadi salah satu episode tragis namun penuh keberanian dalam sejarah Perang Dunia II, di mana ratusan tawanan perang Inggris diselamatkan oleh nelayan Tiongkok.
Tragedi Lisbon Maru 1942
Pada 1 Oktober 1942, kapal kargo Jepang Lisbon Maru mengangkut 1.816 tawanan perang Inggris dari Hong Kong menuju Jepang. Tanpa mengetahui keberadaan tawanan, kapal selam Amerika Serikat menembakkan torpedo yang menyebabkan kapal karam di lepas pantai Pulau Dongji, Zhejiang.
Namun tragedi bertambah kelam ketika tentara Jepang mengurung para tawanan di dalam ruang tahanan dan bahkan menembaki mereka yang mencoba melarikan diri. Dari insiden itu, tercatat 828 tentara Inggris tewas, sementara 384 orang berhasil selamat berkat pertolongan tak terduga dari para nelayan setempat.
Peran Nelayan Dongji yang Terlupakan
Kisah heroik nelayan Pulau Dongji sempat luput dari perhatian sejarah dunia. Mereka, meski hidup dalam kemiskinan dan tertekan oleh pendudukan Jepang, tetap mengarungi laut dengan perahu kayu sederhana untuk menyelamatkan nyawa para tawanan yang terapung di tengah lautan.
Menurut catatan saksi mata, kedatangan armada nelayan membuat tentara Jepang berhenti menembaki para tahanan. Aksi kemanusiaan ini kemudian diabadikan lewat dokumenter The Sinking of the Lisbon Maru karya Fang Li pada 2024, sebelum akhirnya diangkat menjadi film layar lebar Dongji Rescue.
Dari Dokumenter ke Blockbuster
Jika dokumenter Fang Li menekankan kesaksian penyintas dan akurasi sejarah, film Dongji Rescue menghadirkan pendekatan berbeda. Disutradarai Guan Hu dan Fei Zhenxiang, film ini menghadirkan kisah fiksi dua saudara nelayan, Ah Bi (Zhu Yilong) dan Ah Dang (Wu Lei), yang berjuang menyelamatkan seorang tentara Inggris di tengah bahaya.
Dengan anggaran produksi sekitar 500 juta Yuan (80 juta USD), film ini digarap megah menggunakan format IMAX. Lebih dari separuh adegan direkam di bawah air selama 70 hari, lengkap dengan replika kapal raksasa serta 24 perahu nelayan yang direkonstruksi menggunakan teknik tradisional Zhoushan.
Meski dipuji karena visualnya yang spektakuler, film ini memicu perdebatan soal akurasi sejarah. Beberapa keluarga penyintas menilai penggambaran nelayan sebagai pihak yang membuka jalan pelarian tawanan terkesan mengurangi keberanian para tentara Inggris sendiri.
Namun, sutradara Fei Zhenxiang menegaskan bahwa film ini memang berfokus pada perspektif nelayan Tiongkok yang selama ini terabaikan. “Dokumenter menyorot penderitaan tawanan Inggris, sementara kami ingin menekankan peran kemanusiaan nelayan Dongji,” ujarnya.
Jadwal Rilis di Indonesia
Dongji Rescue dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada 8 Oktober 2025. Dengan durasi 133 menit, film ini diprediksi akan menjadi salah satu blockbuster Tiongkok terbesar tahun ini.
Lebih dari sekadar tontonan, Dongji Rescue menjadi pengingat bahwa di tengah horor perang, selalu ada kisah tentang keberanian, solidaritas, dan kemanusiaan yang layak dikenang dunia.