Sinopsis Film Perempuan Berkelamin Darah, Kampanye Stop Kekerasan Seksual

Tim Teaterdotco - Senin, 17 Juli 2023 13:17 WIB
Sinopsis Film Perempuan Berkelamin Darah, Kampanye Stop Kekerasan Seksual
(foto/image: instagram/jeremiasnyangoen)

Film Perempuan Berkelamin Darah, garapan sutradara Jeremias Nyangoen, hadir dengan tujuan menyuarakan kampanye stop kekerasan seksual yang semakin marak. Dalam film ini, para aktor dan aktrisnya mengambil peran penting untuk mengingatkan masyarakat agar berani bersuara jika mengalami kekerasan seksual.

Salah satu pemeran utama dalam film ini, Sallum Ratu Ke yang berperan sebagai Bertha, menekankan pentingnya berani bersuara dalam menghadapi kekerasan seksual. Baik itu kekerasan verbal maupun non-verbal, sebagai perempuan atau siapa pun yang mengalaminya, kita harus berani untuk berbicara dan melawan. Pernyataan ini disampaikan oleh Sallum dalam konferensi pers di Jakarta Pusat pada tanggal 15 Juli 2023.

Pendapat tersebut juga didukung oleh Van Jhoov, rekan main Sallum dalam film ini. Van Jhoov berharap kampanye stop kekerasan seksual yang diangkat dalam film Perempuan Berkelamin Darah dapat tersebar luas. Ia ingin menyampaikan pesan bahwa kekerasan seksual dapat terjadi pada siapa saja, tidak hanya terbatas pada perempuan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mengampanyekan stop kekerasan seksual.

Perempuan Berkelamin Darah mengisahkan pengalaman pahit Martha, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang akhirnya dipulangkan dari Sabah, Malaysia. Kepulangan Martha menjadi momen bahagia bagi keluarganya, terutama bagi Orpa dan Bertha. Namun, Martha pulang tanpa membawa hasil kerja selama dua tahun di Negeri Jiran tersebut.

Martha mengalami depresi berat karena telah mengalami pemerkosaan di perkebunan tempat ia bekerja sebagai buruh kelapa sawit. Kisah ini diangkat dalam film Perempuan Berkelamin Darah atau Women from Rote Island, yang diproduksi oleh rumah produksi Bintang Cahaya Sinema.

Film ini segera tayang di bioskop-bioskop di Indonesia, dan diharapkan dapat menjadi alat untuk mengedukasi dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya menghentikan kekerasan seksual. Dengan menyuarakan isu ini melalui media film, diharapkan pesan kampanye stop kekerasan seksual dapat sampai ke berbagai lapisan masyarakat, sehingga tindakan kekerasan seksual dapat dihentikan dan korban mendapatkan dukungan yang mereka perlukan.