Avatar: Fire and Ash Menggebrak Box Office Global, Raup Ratusan Juta Dolar di Pekan Perdana

Tim Teaterdotco - 3 jam yang lalu
Avatar: Fire and Ash Menggebrak Box Office Global, Raup Ratusan Juta Dolar di Pekan Perdana

Film terbaru karya James Cameron, Avatar: Fire and Ash, resmi tayang dan langsung mencatatkan performa impresif di box office global. Film ketiga dari waralaba Avatar ini menandai kembalinya penonton ke dunia Pandora dengan skala yang lebih besar, konflik baru, serta ekspektasi tinggi untuk melanjutkan dominasi dua film sebelumnya.

Awal Kuat di Box Office Global

Sejak penayangan perdananya, Avatar: Fire and Ash langsung mengantongi pendapatan 12 juta dolar AS dari sesi preview domestik Amerika Serikat. Tak hanya itu, pasar internasional juga menunjukkan respons positif dengan raihan 43,1 juta dolar AS dari 43 wilayah. Capaian awal ini menempatkan film tersebut sebagai kandidat kuat pemimpin box office pra-Natal 2025.

Analis industri memperkirakan pendapatan akhir pekan pembukaan film ini berada di kisaran 90 hingga 105 juta dolar AS di pasar domestik. Sementara itu, debut internasionalnya diproyeksikan menyumbang tambahan 250 hingga 275 juta dolar AS. Jika prediksi ini tercapai, total pendapatan global pada pekan pertama diperkirakan menembus 340 hingga 365 juta dolar AS.

Ambisi Menyusul Jejak Film Avatar Sebelumnya

Capaian awal tersebut membuka peluang Fire and Ash untuk mengikuti jejak Avatar (2009) dan Avatar: The Way of Water (2022) yang sama-sama berhasil menembus pendapatan miliaran dolar. Film pertama Avatar bahkan masih memegang status sebagai film terlaris sepanjang masa dengan pendapatan global 2,92 miliar dolar AS.

Namun, untuk mencapai level tersebut, Fire and Ash membutuhkan daya tahan penonton yang kuat selama musim liburan, termasuk dukungan dari layar premium seperti IMAX dan format 3D yang menjadi kekuatan utama James Cameron dalam menghadirkan pengalaman sinematik.

Cerita Baru, Musuh Baru di Pandora

Dari sisi cerita, Avatar: Fire and Ash kembali mengikuti perjalanan Jake Sully dan Neytiri bersama keluarga Na’vi mereka. Setelah menjelajahi wilayah laut bersama klan Metkayina di film sebelumnya, kini mereka harus menghadapi ancaman baru dari suku Mangkwan, kelompok Na’vi agresif yang bermukim di kawasan gunung berapi.

Konflik emosional masih menjadi benang merah cerita, terutama duka keluarga Jake dan Neytiri yang belum sepenuhnya pulih. James Cameron kembali mengandalkan visual megah Pandora sebagai kekuatan utama, dipadu dengan tema kekuasaan, keluarga, dan perjuangan mempertahankan tanah leluhur.

Skor Rotten Tomatoes: Penonton Puas, Kritikus Terbelah

Menariknya, respons terhadap Avatar: Fire and Ash menunjukkan perbedaan cukup mencolok antara kritikus dan penonton. Di Rotten Tomatoes, film ini meraih skor popcornmeter 91 persen, menandakan tingkat kepuasan penonton yang sangat tinggi. Angka ini nyaris menyamai skor The Way of Water yang berada di 92 persen.

Namun, skor tomatometer dari kritikus berada di angka 67 persen, lebih rendah dibandingkan dua film Avatar sebelumnya. Kritik umumnya diarahkan pada aspek narasi cerita, meski visual dan skala produksi tetap menuai pujian. Di IMDb, film ini mencatat rating 7,6 dari 10, menunjukkan penerimaan yang relatif solid.

Di Indonesia, Avatar: Fire and Ash mencatat prestasi luar biasa. Film ini berhasil melampaui 1 juta penonton hanya dalam tiga hari penayangan sejak 17 Desember 2025. Capaian tersebut menjadikannya salah satu pembukaan tercepat untuk film Hollywood di Tanah Air tahun ini.

Antusiasme penonton Indonesia menegaskan bahwa Avatar masih menjadi tontonan favorit, terutama di musim liburan akhir tahun. Dengan momentum yang kuat, Avatar: Fire and Ash diprediksi terus menambah jumlah penonton dan berkontribusi signifikan terhadap total box office internasional hingga penghujung 2025.