Review Air Mata di Ujung Sajadah 2: Saat Cinta dan Keikhlasan Jadi Ujian Terberat Seorang Ibu
Tim Teaterdotco - Jumat, 24 Oktober 2025 08:32 WIB
Film Air Mata di Ujung Sajadah 2 (AMDUS 2) akhirnya resmi tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 23 Oktober 2025. Sekuel ini menjadi kelanjutan dari kesuksesan besar film pertamanya pada 2023 yang berhasil menyentuh hati lebih dari 3,1 juta penonton. Di bawah arahan sutradara Key Mangunsong, film produksi Beehave Pictures ini kembali menghadirkan kisah drama keluarga yang sarat emosi dan penuh air mata.
Kisah Dua Ibu dan Satu Anak
Film ini melanjutkan kisah Aqilla (Titi Kamal), sang ibu kandung yang masih bergulat dengan rasa kehilangan putranya, Baskara (Faqih Alaydrus). Ketika media sosial Yumna (Citra Kirana), ibu angkat Baskara, tiba-tiba menghilang, Aqilla panik dan memutuskan untuk pergi ke Solo. Di sanalah ia harus kembali menghadapi dilema besar antara hak seorang ibu dan ketulusan untuk melepaskan.
Cerita film ini tetap berpusat pada hubungan antara dua ibu dan satu anak, namun kini disajikan dengan konflik yang lebih kompleks. Kehadiran karakter baru seperti Fathan (Daffa Wardhana) menambah dinamika cerita yang membuat penonton ikut larut dalam gejolak perasaan para tokohnya.
Konflik yang Lebih Dalam dan Emosi yang Mengalir
Jika film pertamanya mengandalkan momen-momen sentimental yang ikonik, AMDUS 2 mencoba menghadirkan konflik yang lebih manusiawi dan berlapis. Penulis skenario Eginina Oey, Henovia Rosalinda, Key Mangunsong, dan Ronny Irawan merangkai naskah yang berfokus pada makna cinta dan pengorbanan seorang ibu dalam berbagai bentuknya.
Beberapa penonton memang merasa intensitas emosinya kali ini tidak sekuat film pertama, namun akting Titi Kamal dan Citra Kirana menjadi daya tarik utama. Chemistry keduanya terasa begitu natural dan menyentuh. Titi berhasil menampilkan sosok ibu yang penuh luka namun tetap kuat, sementara Citra menghadirkan karakter Yumna yang lembut, penuh kasih, dan berjuang dengan keikhlasan.
Visual Hangat dan Musik yang Menggetarkan
Nuansa film ini terasa semakin hidup berkat latar kota Solo yang menenangkan. Key Mangunsong menampilkan visual dengan pencahayaan lembut dan pengambilan gambar yang tenang, memperkuat kesan sendu sepanjang film. Beberapa adegan dari film pertama juga diselipkan kembali sebagai pengingat bagi penonton yang mengikuti kisahnya sejak awal.
Sentuhan emosional film ini juga diperkuat oleh deretan lagu tema yang menyayat hati. Ada “Cinta Untuk Mama” dari Farel Prayoga, “Bukan Lagi Rumahmu” dari Andmesh, serta “Pura-Pura Bahagia” dari Fadhilah Intan. Setiap lagu berhasil mempertegas makna cinta ibu yang tak terbatas, sekaligus mengiringi perjalanan batin para karakter utama.
Sejak tayang perdana, AMDUS 2 mendapat sambutan positif dari penonton di berbagai kota. Banyak yang menyebut film ini sebagai versi yang “dua kali lebih sedih dan dua kali lebih hangat” dibanding film pertamanya. Adegan-adegan emosional berhasil membuat suasana bioskop dipenuhi isak tangis, sementara karakter pendukung seperti Mang Osa hadir membawa humor ringan yang membuat alur cerita terasa lebih seimbang.