Review Assalamualaikum Baitullah: Film tentang Pengkhianatan dan Kehilangan
Yurinda - Minggu, 20 Juli 2025 08:22 WIB
Film Assalamualaikum Baitullah, adaptasi novel buah karya Asma Nadia, resmi dirilis di bioskop Indonesia pada 17 Juli 2025. Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, drama religi ini dibintangi oleh Michelle Ziudith sebagai Amira, bersama Arbani Yasiz, Tissa Biani, dan sederet aktor dan aktris papan atas pendukung lainnya.
Amira, tokoh utama, awalnya menjalani kehidupan rumah tangganya yang tampak ideal dan harmonis. Akan tetapi, pengkhianatan sang suami dan luka batin yang begitu dalam membuatnya berada di titik terendah dalam hidup, bahkan Amira sempat terpikir untuk mengakhiri hidup.
Dalam keputusasaan itulah, Amira memutuskan melakukan perjalanan spiritual ke Tanah Suci, bukan semata pelarian, tetapi mencari jati diri sekaligus harapan baru. Di sana, Amira bertemu dengan Ica (Ummi Quary) yang lantas jadi sahabat setia, dan Barra (Arbani Yasiz), sosok pria yang mendukung pemulihannya, serta Amel (Tissa Biani), yang menjadi teman dekat Amira saat proses perbaikan hati berlangsung.
Menurut ulasan dari berbagai sumber, perjalanan cinta dan hidup Amira menampilkan konflik batin, dilema romansa, dan proses menuju keikhlasan melalui doa dan refleksi spiritual di depan Ka’bah. Sangat relevan dengan kondisi di kehidupan nyata.
Naskah film ini ditulis oleh M. Irfan Ramly, berkolaborasi dengan Efrina Hayyu Sisfayeralda, dan Titien Wattimena, yang sangat dikenal memadukan narasi tragedi, religiusitas, dan romansa secara seimbang. Syuting dan pengambilan adegan dilakukan di dua tempat, yaitu Jakarta dan Mekkah selama awal hingga pertengahan 2025.
Michelle Ziudith menjadi pusat perhatian lewat aktingnya yang dengan sempurna bisa mengekspresikan perubahan emosional Amira, dari kesedihan yang mendalam hingga ketegaran hati yang begitu besar. Sementara Arbani Yasiz menonjolkan karakter Barra yang mandiri dan suportif, dan Tissa Biani berperan sebagai Amel, teman yang selalu hadir pada momen penting dalam hidup Amira.
Michelle mengungkapkan bahwa keterlibatannya secara emosional terasa sangat mendalam, terutama saat syuting adegan di Ka’bah. Di sisi lain, Arbani dan Tissa juga menyebutkan, proses persiapan intens termasuk reading bersama, menjadi satu kunci penting dalam membangun chemistry yang natural di layar.
Film ini secara nyata menyoroti tema keikhlasan, kekuatan doa, dan pemulihan spiritual yang berjalan seiring waktu. Film ini berhasil menggambarkan keharmonisan antara spiritualitas, cinta, serta kehidupan muslim urban tanpa kehilangan alur cerita seperti novel aslinya. Asma Nadia, sang penulis novel, berharap film ini menjadi inspirasi dan penguat hati, terutama bagi para perempuan yang tengah berjuang melalui kesulitan dan cobaan hidup.
Secara keseluruhan, film Assalamualaikum Baitullah sarat ajan narasi yang langsung mengajak penonton memahami perjalanan batin seorang perempuan yang jatuh, kemudian bangkit melalui ikhtiar spiritual dan dukungan sesama. Dengan kombinasi akting kuat, tema religi yang nyata, dan latar sinematik di Tanah Suci, film ini layak menjadi pilihan bagi penonton yang mencari tontonan bermakna dan mengharukan.