Review Boss: Saat Para Gangster Justru Berebut Agar Tak Jadi Bos!

Tim Teaterdotco - 2 jam yang lalu
Review Boss: Saat Para Gangster Justru Berebut Agar Tak Jadi Bos!

Film Korea Boss (2025) hadir sebagai salah satu tontonan paling segar tahun ini. Disutradarai Ra Hee-chan, film ini menawarkan kisah gangster dengan pendekatan yang benar-benar berbeda. Bukannya berebut kekuasaan seperti film mafia pada umumnya, para karakternya justru saling dorong agar tidak jadi bos. Hasilnya? Sebuah komedi penuh aksi yang kocak, hangat, dan surprisingly menyentuh.

Dunia Gangster yang Sudah Tak Disegani

Cerita Boss berawal dari kisah geng legendaris bernama Sikgupa yang dulu menguasai satu wilayah di akhir tahun 1990-an. Di bawah pimpinan Don Lim, geng Sikgupa dikenal tangguh dan disegani. Tapi waktu telah berubah. Dunia yang dulu keras kini tidak lagi sama. Orang-orang tak lagi takut pada gangster, dan para mantan preman pun mulai kehilangan arah hidup.

Saat Don Lim ditemukan meninggal secara misterius, posisi bos baru harus segera diisi. Masalahnya, tak ada satu pun yang mau memimpin. Soon-tae (Jo Woo-jin) lebih memilih hidup tenang bersama istri dan anaknya sambil menjalankan restoran kecil. Kang-pyo (Jung Kyung-ho) baru keluar dari penjara dan bermimpi jadi penari tango. Hanya Pan-ho (Park Ji-hwan) yang tertarik menjadi pemimpin, tapi sayangnya justru dia yang paling tidak cocok.

Dari sini, kekacauan dimulai. Bukannya perebutan kekuasaan seperti biasanya, film ini malah menampilkan persaingan konyol antar mereka untuk menghindari jabatan bos. Saling menjatuhkan, sabotase absurd, dan kejadian tak terduga membuat setiap menitnya terasa segar dan menghibur.

Komedi Slapstick dengan Sentuhan Aksi yang Rapi

Sutradara Ra Hee-chan berhasil menciptakan perpaduan pas antara humor slapstick dan adegan aksi. Ia jelas terinspirasi dari film-film seperti The Extreme Job dan Infernal Affairs, tapi tetap mampu memberi warna baru lewat premis yang dibalik secara cerdas.

Sejak menit pertama, Boss sudah terasa hidup. Pembukaannya dibuat seperti video musik yang penuh warna dan ritme cepat. Sinematografi Yang Hyun-suk menampilkan pencahayaan yang kontras, memadukan nuansa gelap khas film kriminal dengan momen komedi yang ringan. Editing-nya tajam dan ritmenya cepat, membuat film ini berjalan mulus tanpa terasa bertele-tele.

Yang menarik, setiap adegan aksi diselipkan unsur komedi yang pas. Baku hantam bisa berakhir dengan lelucon spontan, sementara kejar-kejaran malah berubah jadi kekacauan yang bikin ngakak. Energinya tinggi, tapi tetap terasa manusiawi.

Jo Woo-jin tampil luar biasa sebagai Soon-tae, sosok yang ingin meninggalkan masa lalu kelamnya demi keluarga. Chemistry-nya dengan Hwang Woo-seul-hye yang berperan sebagai istri terasa natural dan sering mencuri tawa. Park Ji-hwan juga tampil mencolok sebagai Pan-ho, gangster polos yang ambisius tapi selalu salah langkah.

Namun, yang paling mencuri perhatian adalah Jung Kyung-ho. Perannya sebagai mantan gangster yang bermimpi jadi penari tango sukses menghadirkan banyak momen tak terduga. Setiap gerak tubuh dan ekspresinya membawa keseimbangan antara konyol dan simpatik. Tak ketinggalan, Oh Dal-soo sebagai In-sol memberi warna khas lewat karakternya yang lucu tapi tetap berkarisma.

Meski penuh tawa, Boss bukan sekadar tontonan konyol. Di balik semua kekacauan, film ini menggambarkan perubahan zaman dan bagaimana orang-orang yang dulu berkuasa harus belajar menyesuaikan diri. Mereka bukan lagi ditakuti, tapi harus menemukan jati diri baru di dunia yang sudah tak mengenal “bos”.

Ra Hee-chan dengan halus menyisipkan pesan tentang harga diri, keluarga, dan arti kebersamaan di tengah perubahan hidup. Tawa yang muncul bukan hanya karena dialog lucu, tapi karena situasi yang terasa nyata dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Boss (2025) adalah film aksi-komedi yang cerdas, lucu, dan menghangatkan hati. Ia berhasil membuat dunia gangster terasa manusiawi tanpa kehilangan sisi hiburannya. Dengan visual energik, akting yang solid, dan naskah yang ringan tapi bermakna, film ini menawarkan pengalaman menonton yang menyenangkan dari awal sampai akhir.

Kalau kamu sedang butuh hiburan yang bisa bikin senyum lebar tapi tetap punya cerita bermakna, Boss wajib kamu tonton. Film ini membuktikan bahwa bahkan di dunia penuh kekacauan, tawa bisa jadi cara terbaik untuk bertahan hidup.