Review Film Believe: Takdir, Mimpi, dan Keberanian: Gabungan Sempurna antara Laga dan Drama!

Yurinda - Minggu, 27 Juli 2025 14:04 WIB

Believe: Takdir, Mimpi, dan Keberanian adalah film terbaru yang tayang di bioskop Indonesia mulai 24 Juli 2025. Film ini disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana, diadaptasi dari buku biografi Jenderal TNI Agus Subiyanto berjudul Believe – Faith, Dream, and Courage yang disusun oleh Valent Hartadi. 

Cerita bermula dari sosok Agus (diperankan oleh Ajil Ditto), anak dari Serka Dedi (Wafda Saifan), seorang prajurit yang pernah bertugas dalam Operasi Seroja di Timor Timur tahun 1975. Sejak kecil, Agus tumbuh tanpa kehadiran ayah yang sering pergi bertugas, hingga akhirnya Dedi gugur dalam tugas. Hal ini meninggalkan bekas luka mendalam bagi hidup Agus. 

Kehilangan sang ayah membuat Agus resah dan sering memberontak. Ia mengatasi masalah dengan kekerasan, tanpa tahu arah hidup yang jelas. Titik balik terjadi saat Agus mulai menelusuri jejak pengabdian ayahnya. Dari sana, ia memahami arti keberanian, pengorbanan, dan cinta pada tanah air.

Masuknya Evi (Adinda Thomas) dalam hidup Agus menjadi momen penting. Lewat dukungannya, Agus mulai berdamai dengan masa lalu dan membangun harapan baru. Kisah cinta yang sederhana tapi penuh makna ini menambah dimensi emosional dalam cerita.

Ajil Ditto menunjukkan performa yang kuat sebagai Agus yang penuh ambisi dan konflik batin. Ia berhasil membawa rasa emosi secara natural: dari amarah dan kebingungan, hingga titik balik menjadi tegar. Adinda Thomas sebagai Evi memberi kekuatan hati dalam cerita, menjadi sosok yang lembut dan menyemangati Agus tanpa terlihat berlebihan.

Wafda Saifan sebagai Serka Dedi muncul melalui kilas balik, tapi karakternya sangat terasa. Ia memiliki karakter yang diwariskan kepada Agus. Kehadiran pemeran pendukung seperti Maudy Koesnaedi dan Marthino Lio juga menyumbangkan dinamika tersendiri dalam keluarga dan konflik perang.

Film ini mengangkat latar perang tahun 1975–1980-an, dengan suasana visual dan audio yang kuat. Adegan perang seperti letusan bom, suara senjata, dan suasana hutan benar-benar terasa nyata. Kostum, properti, dan latar desa dibangun dengan seksama agar menggambarkan masa lalu secara otentik.

Lebih dari sekadar film perang, Believe memiliki drama keluarga yang menyentuh. Konflik batin Agus ketika menghadapi Miro (Marthino Lio), tokoh separatis yang punya hubungan langsung dengan tragedi ayahnya, semakin memperkuat kedalaman cerita. Tidak hanya itu, film ini juga menekankan nilai-nilai seperti kasih sayang keluarga, kesetiaan, dan pengabdian. 

Believe bukan hanya bercerita tentang takdir dan mimpi seorang anak prajurit, tapi juga bagaimana keberanian bisa tumbuh dari luka dan kehilangan. Tokoh Agus mengajarkan bahwa ketegaran bukan sekadar kekuatan fisik, melainkan keberanian untuk menerima masa lalu dan melangkah maju dengan tanggung jawab.

Secara keseluruhan, Believe: Takdir, Mimpi, dan Keberanian hadir sebagai film biografi yang jarang ditemui di perfilman Indonesia. Gabungan antara adegan laga dan drama keluarga terasa seimbang. Akting apik, cerita menyentuh, serta penekanan kuat pada nilai kemanusiaan membuat film ini pantas menjadi tontonan wajib. Bagi kamu yang ingin melihat sisi lain dari perjuangan dan cinta tanpa harus menunggu, film ini sangat direkomendasikan.