Review Film Keeper: Kisah Cinta yang Berubah Menjadi Mimpi Buruk
Tim Teaterdotco - 39 menit yang lalu
Setelah sukses besar menakuti penonton lewat Longlegs dan The Monkey, Osgood Perkins kembali hadir dengan karya terbarunya berjudul Keeper. Film ini resmi tayang di bioskop mulai 21 November 2025, dan langsung menarik perhatian karena gayanya yang unik.
Berbeda dari film horor kebanyakan yang mengandalkan jump-scare semata, Keeper menawarkan pengalaman menonton yang membuat rasa tidak nyaman secara perlahan. Keeper memadukan kisah romansa pasangan kekasih dengan nuansa misteri yang kental, mengajak penonton masuk ke dalam sebuah halusinasi panjang yang indah namun mengerikan.
Liburan Romantis yang Berujung Petaka
Cerita film ini berpusat pada pasangan Liz yang diperankan oleh Tatiana Maslany dan kekasihnya, Malcolm, yang diperankan oleh Rossif Sutherland. Mereka berdua memutuskan untuk merayakan satu tahun hubungan asmara dengan pergi berlibur akhir pekan. Tujuan mereka adalah sebuah kabin mewah milik keluarga Malcolm yang terletak jauh di tengah hutan terpencil.
Awalnya semua terlihat normal, meski Liz menyimpan sedikit kecemasan khas pasangan baru. Ia kerap bertanya-tanya apakah dirinya sudah benar-benar mengenal sosok Malcolm sepenuhnya. Kekhawatiran ini perlahan menemukan jalannya saat mereka tiba di lokasi. Suasana liburan yang seharusnya romantis justru berubah canggung dengan kehadiran sepupu Malcolm bernama Darren dan tetangga sekitar yang berperilaku aneh.
Situasi berubah drastis menjadi teror psikologis ketika Liz memakan sepotong kue cokelat pemberian penjaga kabin. Sejak saat itu, realitas di sekitar Liz seolah runtuh. Ia mulai mengalami disorientasi parah dan tidak bisa membedakan mana kenyataan dan mana khayalan. Bayang-bayang masa lalu Malcolm dan para korban sebelumnya mulai bermunculan menghantui Liz di tengah isolasi hutan tersebut.
Visual Memukau dengan Suasana Mencekam
Salah satu daya tarik utama Keeper adalah cara Osgood Perkins membangun atmosfer. Ia tidak terburu-buru menakuti penonton. Sebaliknya, ia menggunakan pengambilan gambar yang tidak biasa untuk menciptakan rasa gelisah. Kamera sering kali menyorot dari sudut pandang aneh atau memberikan ruang kosong yang berlebihan di atas kepala karakter, membuat penonton merasa ada sesuatu yang salah meski tidak terlihat mata.
Ditambah dengan tata suara yang sunyi namun menusuk, film ini terasa seperti sebuah mimpi saat demam. Penonton seolah diajak merasakan apa yang Liz rasakan, yaitu rasa mabuk, bingung, dan tertekan. Alih-alih menampilkan monster yang menyeramkan secara fisik, film ini justru menghadirkan ketakutan lewat suasana yang membuat sesak napas dan perasaan terancam yang tak kasat mata.
Di tengah alur cerita yang mungkin membingungkan bagi sebagian orang, penampilan Tatiana Maslany dinilai sebagai penyelamat utama film ini. Aktris yang dikenal lewat serial Orphan Black ini tampil sangat natural dan meyakinkan. Ia mampu menerjemahkan rasa takut, bingung, dan rapuh tanpa perlu berteriak-teriak histeris seperti karakter film horor pada umumnya.
Lewat tatapan mata yang sinis atau senyum yang tertahan, Maslany berhasil membuat karakter Liz terasa hidup dan manusiawi. Di sisi lain, Rossif Sutherland juga berhasil memerankan sosok Malcolm dengan pas. Ia membawakan karakter pria "baik-baik" yang justru memancarkan aura bahaya secara perlahan, membuat penonton ikut curiga pada motif aslinya.
Harus diakui bahwa Keeper bukanlah film untuk semua kalangan. Naskah film ini menuai beragam reaksi karena dianggap terlalu banyak bermain simbol dan metafora tanpa penjelasan yang gamblang. Beberapa elemen cerita seperti motif kejahatan Malcolm atau kemunculan makhluk-makhluk aneh sering kali dibiarkan menggantung begitu saja.
Bagi penonton yang menyukai cerita detektif dengan penyelesaian masalah yang rapi, film ini mungkin akan terasa seperti teka-teki tanpa jawaban yang memuaskan. Namun bagi mereka yang menikmati seni visual dan horor yang menyerang psikologis, Keeper adalah sajian yang memanjakan mata sekaligus mengganggu pikiran.
Secara keseluruhan, Osgood Perkins kembali membuktikan dirinya sebagai sutradara yang berani bereksperimen. Keeper mungkin terasa absurd dan aneh, tetapi film ini berhasil menggambarkan betapa mengerikannya sebuah hubungan yang terjebak dalam ketidakpastian, sama mengerikannya dengan tersesat di dalam hutan gelap.