Review Film Possession: Kerasukan: Horor Misteri yang Diselingi Konflik Drama Perselingkuhan

Baba Qina - Jumat, 10 Mei 2024 16:59 WIB
Review Film Possession: Kerasukan: Horor Misteri yang Diselingi Konflik Drama Perselingkuhan

Menilai hanya dari judulnya saja, awalnya penulis pikir bahwa Possession karya Andrzej Zulawski yang telah dirilis pada tahun 1981 silam merupakan film horor dengan tema kerasukan pada umumnya. Ternyata penulis salah besar. Nyatanya, Possession sama sekali bukan film kerasukan biasa, tapi merupakan film yang sangat ganjil dan berada di luar dugaan umum. Film tersebut pun menjadi cult di kalangan para sinefil di seluruh dunia.

Kini, rumah produksi Falcon Black coba mengambil inisiatif untuk meremake film ini, yang disutradarai oleh Rezka Robby Ertano dan ditulis oleh Laila Nuraziza dengan memberi judul Possession: Kerasukan. Meskipun sedikit berbeda dari versi aslinya, Possession: Kerasukan menambahkan elemen-elemen budaya klenik lokal khas Indonesia.

Cerita dalam film ini dimulai dengan kisah pasangan suami istri Ratna (Carissa Perusset) dan Haris (Darius Sinathrya). Haris baru saja kembali dari tugas militer, namun alih-alih sambutan hangat, ia disambut dengan permintaan cerai dari Ratna. Hal ini lalu menimbulkan kecurigaan dan kekhawatiran besar bagi Haris.

Dalam upaya mencari jawaban atas permintaan cerai tersebut, Haris mulai menggali berbagai kemungkinan, termasuk dugaan perselingkuhan. Namun, ternyata ada sesuatu yang jauh lebih mengerikan yang dialami Ratna, yang tidak pernah terpikirkan oleh Haris sebelumnya.

Berbagai dugaan yang awalnya ditakuti Haris berakhir dengan kebenaran yang lebih menyeramkan dari yang pernah ia bayangkan. Pertanyaannya pun muncul, apa sebenarnya yang menjadi alasan di balik permintaan cerai Ratna?

Bagi sobat teater yang belum menonton versi aslinya, premis yang dibawakan akan terlihat cukup menarik, karena filmnya mengangkat tema isu perselingkuhan yang dibalut dengan teror makhluk tak kasat mata. Di awal film saja kita sudah langsung dihadapkan dengan konflik rumah tangga yang complicated sekaligus membuat emosi.

Bagi penulis yang sudah menonton versi originalnya, Possession: Kerasukan ini bisa dibilang cukup berhasil dalam mengadaptasi filmnya. Film Possession (1981) yang sebelumnya tergolong art house dan mungkin “not everyone’s cup of tea”, dalam remakenya kali ini, Robby Ertanto selaku sutradara berusaha untuk membuat film ini menjadi terasa lebih mudah dimengerti.

Dengan alur cerita yang bisa dibilang berjalan lamban, Robby bisa dibilang cermat dalam membangun ceritanya agar mudah diikuti. Kita semua seakan-akan dibiarkan ikut hanyut terlebih dahulu ke dalam problematika konflik drama rumah tangga Faris dan Ratna yang penuh intrik hingga masalah perselingkuhan. Mungkin karena ada beberapa penyesuaian cerita yang disesuaikan dengan budaya Indonesia, maka sobat teater dipastikan tidak akan bingung selepas keluar dari studio bioskop.

Pemilihan lagu Sabda Alam pun menurut penulis sangat sangat cocok untuk menyampaikan pesan dari filmnya itu sendiri. Apalagi penempatannya di akhir film, yang selain menambah kesan dramatis dan puitis, tentu saja menjadi sebuah konklusi yang cantik.

Overall, bagi sobat teater yang gemar akan tontonan bergenre horor misteri yang diselingi konflik drama perselingkuhan, maka Possession: Kerasukan jelas merupakan tontonan yang tepat, apalagi jika ditonton beramai-ramai. Karena konklusi film ini yang dijamin akan cocok dijadikan bahan diskusi bersama-sama setelah selesai menonton.