Review Film Tak Kenal Maka Taaruf: Romansa Ringan dengan Makna Mendalam
Tim Teaterdotco - 2 jam yang lalu
Film Tak Kenal Maka Taaruf akhirnya resmi tayang di bioskop mulai 13 November 2025. Disutradarai oleh Toma Margens, putra aktor legendaris Toro Margens, film ini menyajikan kisah romantis dengan nuansa islami yang hangat dan penuh makna. Dibintangi oleh Fadi Alaydrus, Saskia Chadwick, dan Dinda Mahira, film produksi Yahywa Titi Mangsa ini menawarkan cerita cinta yang bukan hanya menghibur, tapi juga menenangkan hati.
Cerita berpusat pada Zoya (Saskia Chadwick), mahasiswi kedokteran yang berprinsip untuk menikah tanpa pacaran. Ia hidup dengan trauma setelah melihat kegagalan cinta kedua kakaknya yang membuatnya takut untuk jatuh cinta. Semua berubah ketika Zoya bertemu Faris (Fadi Alaydrus), mahasiswa teknologi kelautan yang populer dan religius. Pertemuan mereka yang awalnya penuh salah paham justru menjadi awal dari proses taaruf yang membawa banyak pelajaran berharga.
Taaruf yang Dihadirkan dengan Cara Kekinian
Film ini berhasil mengangkat proses taaruf dalam nuansa yang lebih modern dan mudah dipahami oleh generasi muda. Tidak ada kesan kaku atau menggurui, justru terasa ringan dan menyenangkan untuk diikuti. Melalui interaksi Zoya dan Faris, penonton diajak memahami bahwa cinta sejati tidak lahir dari pandangan pertama, tetapi tumbuh dari niat baik dan keikhlasan.
Kehadiran Cleopatra atau Cleo (Dinda Mahira), sahabat Zoya yang enerjik dan terang-terangan menyukai Faris, menambah warna dalam kisah ini. Konflik cinta segitiga antara Zoya, Faris, dan Cleo disajikan dengan cara yang realistis tanpa meninggalkan pesan moral. Film ini juga memperlihatkan bagaimana anak muda bisa menjalani hubungan yang sehat, menjaga perasaan, dan tetap berpegang pada nilai agama.
Dari segi visual, Tak Kenal Maka Taaruf memanjakan mata lewat sinematografi yang lembut dan menenangkan. Latar kampus dan masjid yang ditampilkan terasa hangat dan spiritual, sementara musik latarnya mendukung suasana romantis tanpa terasa berlebihan.
Akting yang Natural dan Cerita yang Dekat dengan Kehidupan
Penampilan Saskia Chadwick sebagai Zoya menjadi salah satu daya tarik utama. Ia sukses memerankan sosok perempuan cerdas dan berhati lembut yang masih berjuang melawan rasa takutnya terhadap cinta. Fadi Alaydrus juga tampil apik sebagai Faris, sosok pria yang tenang, religius, dan penuh pengertian. Chemistry keduanya terasa alami dan membuat kisah mereka lebih hidup.
Dinda Mahira sebagai Cleo tampil cerah dan energik, menghadirkan kontras yang menarik dengan karakter Zoya yang lebih kalem. Peran-peran pendukung seperti Shandy William dan Maghara Adipura juga memperkaya dinamika cerita.
Sebagai debut penyutradaraan, Toma Margens mampu menjaga ritme cerita agar tetap ringan dan mudah diikuti. Ia menggabungkan unsur religi dengan drama romantis tanpa membuatnya terasa menggurui. Naskah yang ia tulis bersama Whida Rositama juga mengalir dengan baik, membuat film ini bisa dinikmati oleh penonton dari berbagai usia.
Pesan Moral dan Refleksi tentang Cinta
Tak Kenal Maka Taaruf bukan sekadar kisah cinta dua anak muda. Film ini mengingatkan bahwa hubungan yang baik berawal dari niat yang tulus dan restu keluarga. Lewat cerita Zoya dan Faris, penonton diajak untuk memahami makna kesabaran, kejujuran, serta pentingnya menjaga diri dari pergaulan bebas.
Film ini juga menjadi bentuk kegelisahan para kreatornya terhadap tren pergaulan remaja masa kini. Toma Margens menyebut karyanya sebagai “tontonan yang sekaligus menjadi tuntunan”, sebuah cara lembut untuk menyampaikan pesan bahwa cinta tidak harus terburu-buru.
Secara keseluruhan, Tak Kenal Maka Taaruf adalah film yang hangat, ringan, dan penuh pesan positif. Ceritanya sederhana tapi mengena, didukung akting yang kuat dan visual yang menenangkan. Film ini berhasil membuktikan bahwa tema religi bisa dikemas dengan cara yang modern dan relevan bagi anak muda masa kini.
Toma Margens sukses memperlihatkan bahwa cinta, iman, dan logika bisa berjalan beriringan tanpa saling meniadakan. Tak Kenal Maka Taaruf bukan hanya hiburan, tapi juga pengingat bahwa cinta sejati berawal dari niat yang suci dan proses yang diridai Tuhan.