Review Film Why Do You Love Me: Jenaka, Tapi Penuh Makna

Baba Qina - Jumat, 30 Juni 2023 09:37 WIB
Review Film Why Do You Love Me: Jenaka, Tapi Penuh Makna

Setelah sukses menggarap remake film Jepang 3ft Ball & Souls yang berjudul Kembang Api, kini sineas Herwin Novianto kembali diberi kepercayaan oleh rumah produksi Falcon Pictures untuk meremake sebuah film dari Belgia yaitu Come As You Are, yang di versi Indonesia-nya diberi judul Why Do You Love Me.

Why Do You Love Me bercerita tentang tiga orang sahabat, Baskara, Danton, dan Miko yang berusia dua puluhan yang masing-masing memiliki cacat fisik. Baskara (Adipati Dolken), menderita kelumpuhan saraf yang mengharuskan dirinya harus berada di kursi roda, Danton (Jefri Nichol) menderita tumor otak yang melumpuhkan bagian bawah tubuhnya, dan Miko (Onadio Leonardo) menderita retinitis pigmentosa, yang membuatnya tak bisa melihat atau buta total.

Ketiganya, terlebih untuk Baskara yang dari menit pertama terlihat menggebu-gebu soal hasratnya yang satu itu, berkeinginan merasakan pengalaman seksual yang selama ini hanya bisa mereka impikan, karena keterbatasan yang mereka miliki.

Tak ingin mati sebagai pengecut yang tidak bisa berbuat apa-apa, Baskara mengajak kedua rekannya itu untuk memulai perjalanan ke Surabaya, tepatnya ke Gang Dolly (tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara yang sekarang sudah ditutup), berharap mendapatkan pengalaman seksual pertama yang sangat mereka inginkan, dan tidak akan membiarkan apa pun menghalangi mereka, termasuk keluarga. Apakah impian mereka bertiga berhasil terwujud dan sampai ke Gang Dolly, Surabaya?

Sebagai orang yang belum menonton film originalnya, penulis cukup dibuat takjub dengan film ini, karena Why Do You Love Me menghadirkan premis cerita yang cukup menarik dengan isu yang jarang diberikan film Indonesia sebelumnya. Di saat awal trailernya dirilis, penulis sempat menganggap film ini tak lebih dari sekadar film yang menjual unsur komedinya saja. Namun tatkala menontonnya secara kesuluruhan, ternyata film ini memiliki makna yang cukup mendalam.

Ya, Why Do You Love Me berhasil memberikan sebuah cerita tentang sahabat-sahabat disabilitas yang penuh makna dengan beragam jokes yang cukup relevan lewat tiga karakter utamanya yang memiliki keterbatasan fisik untuk tidak mau begitu saja dianggap menjadi pecundang hanya karena keterbatasannya tersebut.

Tiga cast utama dalam film ini memang begitu meyakinkan performa aktingnya saat menjadi seseorang yang memiliki keterbatasan tersebut. Namun in other side, karakter Endang (TJ Ruth) lah yang juga patut diapresiasi karena memberikan sebuah penampilan yang begitu apik dalam memerankan karakter sang tour guide yang bertugas menemani tiga karakter utamanya untuk mencapai tujuannya ke wilayah Gang Dolly, Surabaya.

Dalam segi teknis, Why Do You Love Me juga memiliki keunggulan lainnya, yakni beauty shot yang menampilkan keeksotisan beberapa kota di Pulau Jawa, terutama saat Baskara, Danton, Miko, dan Endang berada dalam perjalanan menuju ke Gang Dolly. Ditambah pemilihan soundtracknya yang membuat film ini semakin powerful dalam bercerita.

Saran dari penulis, tak perlu membaca sinopsisnya, tak perlu menonton trailernya, dan tak perlu mencari tahu apapun soal film ini. Niscaya sobat nonton akan diberikan kejutan kala menontonnya. Why Do You Love Me layak masuk ke jajaran film bertema road movie terasyik yang pernah dihasilkan oleh anak negeri ini.