Review Panggilan dari Kubur: Ketika Rindu Berubah Menjadi Teror Menakutkan
Yurinda - Selasa, 19 Agustus 2025 10:28 WIB
Film Panggilan dari Kubur adalah film bergenre horor karya anak bangsa yang tayang mulai 14 Agustus 2025 serentak di bioskop seluruh Indonesia. Disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo, film ini dibintangi oleh Nirina Zubir sebagai Alya dan Nugie sebagai Raka, serta diperkuat oleh Muthia Datau, Firzanah Alya, dan Septian Dwi Cahyo.
Cerita dimulai ketika Alya, Raka, dan putri mereka, Yasmin, berlibur ke desa terpencil, tempat tinggal neneknya, Bu Dewi. Saat bermain di danau, Yasmin mengalami kecelakaan tragis dan tenggelam. Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk dibawa ke kota, jenazah Yasmin akhirnya dikuburkan di halaman rumah nenek.
Alya dan Raka kembali ke Jakarta dengan hati hancur. Namun malam demi malam, Alya merasa mendengar suara anaknya memanggil. Tergerak oleh rasa bersalah dan rindu, ia kembali ke desa untuk mengecek makam Yasmin. Betapa kagetnya Alya ketika menemukan kuburan itu telah kosong.
Teror pun dimulai ketika Yasmin kembali. Namun, bukan dalam wujud anak manis yang mereka rindukan, melainkan sosok yang menyeramkan. Tak hanya menyuguhkan suasana horor yang penuh ketegangan, film ini juga menyorot emosi terdalam seorang ibu yang kehilangan anak.
Melalui karakter Alya, kita merasakan bagaimana rasa cinta dan rasa bersalah bisa berubah menjadi sumber teror yang nyata. Nirina Zubir bahkan menyebutkan bahwa menjalani peran sebagai Alya bukan hanya soal ketegangan fisik, tapi juga menggali trauma seorang ibu yang mendalam.
Nugie sebagai Raka juga tampil melekat, berjuang untuk tetap kuat di tengah runtuhnya dunia keluarga mereka. Keadaan makin rumit ketika Basri, warga desa yang tahu legenda kutukan di daerah itu, ikut terlibat membantu menghentikan teror semacam kutukan lama: bahwa siapa pun yang dikuburkan di tanah itu akan bangkit kembali dalam wujud mengerikan.
Latar desa terpencil, rumah tua, dan makam kosong dibalut suasana mencekam tanpa mengandalkan efek berlebihan. Secara visual, film ini menyuguhkan suasana yang cukup sederhana tapi efektif untuk menumbuhkan rasa takut dan kesedihan. Bahkan, aktor dan kru sempat mengalami kejadian mistis di lokasi syuting, menambah kesan aura horor yang nyata.
Meski begitu, film ini terasa ringan untuk ukuran film horor, tidak terlalu penuh dengan adegan mendadak atau jump scare. Cerita pada film lebih banyak membiarkan penonton merasakan ketegangan lewat suara, keheningan, dan kesunyian yang terus menekan. Beberapa penonton bahkan merasa terhubung secara emosional, karena perpaduan duka dan ketegangan terasa dekat dengan kenyataan keluarga yang kehilangan.
Secara keseluruhan, Panggilan dari Kubur adalah film horor yang tidak hanya membuat merinding, tetapi juga menyentuh hati dengan cerita tentang kehilangan dan ibu yang dipaksa menghadapi hal terburuk. Jika mencari film horor dengan suasana mencekam yang kuat dan emosi yang mudah dimengerti, ini bisa jadi pilihan yang pas.