Review Sentimental Value: Drama Hangat Tentang Ayah, Anak, dan Luka yang Perlahan Sembuh
Tim Teaterdotco - Sabtu, 25 Oktober 2025 09:42 WIB
Joachim Trier kembali ke layar lebar lewat film terbarunya, Sentimental Value, yang resmi tayang di Indonesia pada 24 Oktober 2025. Setelah sukses besar dengan The Worst Person in the World pada 2021, sutradara asal Norwegia ini kini menghadirkan kisah keluarga yang menyentuh, penuh luka masa lalu, namun dibungkus dengan kehangatan dan kelembutan yang meneduhkan.
Film ini langsung menarik perhatian penonton dan kritikus di berbagai festival internasional, termasuk Cannes. Lewat cerita yang sederhana namun emosional, Trier menelusuri bagaimana cinta, penyesalan, dan seni bisa menjadi jalan menuju penyembuhan, bahkan bagi hati yang paling retak sekalipun.
Kisah Ayah dan Dua Putri yang Terluka oleh Waktu
Cerita Sentimental Value berpusat pada Gustav Borg, diperankan oleh Stellan Skarsgård, seorang sutradara legendaris yang kini hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Setelah kematian mantan istrinya, ia kembali ke rumah keluarga mereka di Oslo, rumah yang menyimpan kenangan pahit sekaligus manis. Di sana, ia bertemu kembali dengan dua putrinya yang telah dewasa: Nora (Renate Reinsve), seorang aktris teater terkenal yang rapuh secara emosional, dan Agnes (Inga Ibsdotter Lilleaas), seorang ibu muda yang lebih tenang namun masih menyimpan luka masa kecil.
Kehadiran Gustav tak disambut hangat. Dulu, ia meninggalkan keluarga demi karier dan meninggalkan luka mendalam pada kedua anaknya. Kini, di usia senja, ia datang dengan ide membuat film baru. Ironisnya, cerita film itu berkisah tentang ibunya sendiri yang bunuh diri di rumah tersebut. Gustav meminta Nora untuk memerankan sang nenek, berharap proyek ini bisa menjadi jalan rekonsiliasi. Namun bagi Nora, tawaran itu terasa seperti luka lama yang dibuka kembali.
Film Tentang Film, Tapi Juga Tentang Keluarga
Joachim Trier menulis skenario ini bersama Eskil Vogt, kolaborator setianya. Keduanya menghadirkan lapisan cerita yang begitu manusiawi. Sentimental Value bukan hanya tentang seorang ayah yang ingin menebus kesalahan, tetapi juga tentang bagaimana seni bisa menjadi jembatan antara rasa bersalah dan pengampunan.
Nora, yang terlihat kuat di luar namun rapuh di dalam, menjadi pusat emosi film ini. Dalam salah satu adegan yang memikat, ia mengalami serangan panik di belakang panggung sebelum pertunjukan dimulai. Kamera Trier menyorotnya dengan dekat, membiarkan penonton merasakan ketegangan dan kesedihannya tanpa perlu banyak dialog.
Ketika Gustav akhirnya memilih aktris Amerika, Rachel Kemp (Elle Fanning), untuk menggantikan Nora dalam filmnya, konflik semakin rumit. Rachel datang membawa pesona dan ketulusan yang tak disangka, membuat Gustav menemukan kembali sisi lembutnya. Namun bagi Nora, keputusan itu menambah lapisan baru dalam rasa kecewa yang belum sembuh.
Aktor Hebat, Emosi yang Jujur
Penampilan Stellan Skarsgård menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Ia memerankan Gustav dengan begitu natural, memperlihatkan sisi arogan seorang seniman besar sekaligus ketakutan seorang ayah yang kehilangan koneksi dengan anaknya.
Renate Reinsve kembali memukau setelah sukses di The Worst Person in the World. Ekspresinya begitu hidup, membawa penonton masuk ke dalam dunia batin seorang perempuan yang terluka tapi tetap ingin dicintai. Sementara Elle Fanning memberikan warna baru dengan karakternya yang hangat dan penuh empati, menjadi kontras yang indah di tengah dinamika keluarga Borg yang dingin.
Sinematografi film ini juga menonjol. Rumah kayu tua di Oslo menjadi saksi bisu perjalanan emosional keluarga ini, seolah temboknya menyimpan semua rahasia dan air mata yang tak pernah terucap. Setiap sudut rumah terasa hidup, menjadi metafora dari warisan luka dan cinta yang turun-temurun.
Pesan yang Mengena dan Penuh Harapan
Joachim Trier berhasil membuat film yang terasa sangat manusiawi. Ia tidak menilai, tidak menggurui, tetapi membiarkan setiap karakternya tumbuh dengan cara masing-masing. Melalui Sentimental Value, Trier mengingatkan bahwa kelembutan dan empati bisa menjadi bentuk keberanian baru di tengah dunia yang sering kali dingin.
Dalam salah satu wawancara di Cannes, Trier mengatakan, “Tenderness is the new punk.” Kalimat itu terasa sangat pas menggambarkan film ini. Bahwa menjadi lembut, memahami orang lain, dan berani memaafkan justru adalah bentuk perlawanan paling kuat terhadap masa lalu yang pahit.
Sentimental Value adalah drama keluarga yang menyentuh hati dan sangat relevan bagi siapa pun yang pernah merasakan jarak dengan orang terdekat. Dengan naskah yang tajam, akting luar biasa, dan visual yang hangat, Joachim Trier menghadirkan film yang tidak hanya indah secara sinematik, tapi juga kaya secara emosional.
Film Sentimental Value tayang di bioskop mulai 24 Oktober 2025, Sebuah tontonan wajib bagi pecinta film drama yang mencari makna di balik luka dan cinta yang tertinggal.