Review Tenung: Kolaborasi Risa Saraswati dan Dimasta, Angkat Mitos Kucing Hitam

Yurinda - Minggu, 8 Juni 2025 13:56 WIB
Review Tenung: Kolaborasi Risa Saraswati dan Dimasta, Angkat Mitos Kucing Hitam

Indonesia kembali menunjukkan karyanya melalui genre horor, kali ini datang dari film Tenung buah karya dari Risa Saraswati dan Dimasta. Keduanya sangat populer melalui novel Danur yang juga diangkat menjadi adaptasi film.

Disutradarai oleh Rizal Mantovani, film Tenung diangkat dari novel dengan judul sama yang awalnya. Menariknya, novel tersebut ditulis sebagai souvenir pernikahan Risa dan Damasta pada tahun 2019 lalu. Kini, Tenung hadir di layar lebar dengan membawa kisah mistis yang menggabungkan mitos lokal dan drama keluarga yang mendalam.

Cerita di film Tenung bermula pada tiga bersaudara, yaitu Ira (diperankan oleh Aisyah Aqilah), Ara (diperankan oleh Sonia Alyssa), dan Ari (diperankan oleh (Emir Mahira) yang menghadapi serangkaian teror supranatural setelah sang ibu meninggal dunia. Pada suatu adegan yang mengangkat salah satu mitos khas Indonesia, jenazah sang ibu tiba-tiba bangkit setelah dilompati oleh seekor kucing hitam.

Selanjutnya, serangkaian kejadian aneh dan menyeramkan pun bermunculan satu demi satu, meneror tiga bersaudara tersebut dan memicu rasa takut yang amat sangat.

Setelah kejadian itu, sang ibu mulai menunjukkan perilaku yang tidak biasa, seolah dirasuki oleh suatu entitas gaib yang kuat, menciptakan atmosfer horor yang mencekam. Di sinilah awal mula ketegangan tersebut. Selain elemen horor, film Tenung juga menggali dinamika masalah keluarga yang kompleks.

Ketiga anak dibesarkan tanpa kehadiran ayah, menciptakan ketegangan dan konflik internal yang terlihat meski samar pada film tersebut. Ari, yang menjadi anak sulung, merasa terbebani dengan tanggung jawab yang besar untuk kedua adiknya, jauh dalam dirinya belum siap untuk mengemban tanggung jawab tersebut.

Sementara Ira, yang menjadi anak bungsu, tetap tinggal bersama sang ibu. Tanpa terlihat tapi terasa jelas, Ira memendam beban emosi yang mendalam. Film ini berhasil menyajikan potret kegagalan keluarga dengan cara yang sangat menyentuh dan realistis.

Salah satu tantangan terbesar dalam produksi film Tenung adalah adegan ketika kucing hitam lompat di atas jenazah. Sutradara Rizal Mantovani mengungkapkan bahwa adegan ini memerlukan banyak pengambilan ulang karena sulitnya mengarahkan hewan. Namun, usaha tersebut membuahkan hasil dengan menciptakan momen yang ikonik sekaligus menegangkan dalam film.

Dari segi pemeran dan karakter pemain, Aisyah Aqilah dan Emir Mahira memberikan penampilan yang kuat sebagai karakter Ira dan Ari. Keduanya sukses menggambarkan tokoh dengan emosi yang kompleks untuk menguatkan narasi film. Penampilan keduanya menambah kedalaman pada cerita dan membuat penonton terhubung dengan perjuangan karakter.

Secara keseluruhan, Tenung adalah film horor Indonesia yang berhasil menggabungkan mitos lokal dengan drama keluarga yang sangat mendalam. Dengan cerita yang kuat, penampilan pemain yang memukau, dan penyutradaraan yang cermat, film ini menawarkan pengalaman menonton sarat akan ketegangan dan emosional.

Bagi penggemar horor dan cerita keluarga yang kompleks, terutama buah karya Risa Saraswati yang ikonik, Tenung adalah pilihan yang tepat untuk disaksikan di bioskop. Film ini tayang secara serentak pada 5 Juni di bioskop, segera pesan tiketnya sekarang!