Review The Shadows Edge: Film Aksi Gelap Penuh Intrik dan Kecerdikan
Yurinda - Selasa, 26 Agustus 2025 09:47 WIB
Film The Shadow’s Edge hadir sebagai aksi tegang penuh strategi dan adu kecerdikan antara polisi dan kelompok pencuri profesional. Dirilis pada 22 Agustus 2025, film ini disutradarai oleh Larry Yang dan menghadirkan bintang legendaris Jackie Chan, bersama aktor pendukung seperti Tony Leung Ka-fai dan Zhang Zifeng.
Kisah dimulai ketika sekelompok pencuri jenius berhasil mencuri dengan skala besar dan lolos dari pengejaran berkat sistem pengawasan canggih bernama “Sky Eye”. Demi menghadapi ancaman ini, polisi Macau memanggil kembali Wong Tak-Chung (Jackie Chan), seorang ahli pelacak yang sudah pensiun.
Ia kemudian bekerja sama dengan perwira muda Ho Qiuguo (Zhang Zifeng), membentuk unit khusus untuk mengejar sang “Raja Serigala”, pencuri ulung bernama Fu Longsheng (Tony Leung). Apa yang membuat film ini berbeda dari film Jackie Chan kebanyakan adalah nuansa yang lebih gelap dan serius.
Aksi tangan kosong yang brutal dan pendekatan strategis terasa lebih nyata dan keras, bukan senda gurau seperti film-film Chan terdahulu. Adegan aksi di dalam gedung pencakar langit Macau, pelacakan teknologi tinggi, dan pengejaran dramatis menciptakan ketegangan yang nyata dan terus terasa hingga akhir.
Penonton global memberikan pujian tinggi pada aksi dan ketegangan film ini. Seorang ulasan menyebut, “film ini penuh adu strategi, adegan perkelahian yang menegangkan, dan benar-benar membuat saya tegang hingga akhir.” Kata lain yang sering muncul: “Jackie Chan masih punya gerak tipis yang luar biasa meski usia sudah 71 tahun”.
Di sisi lain, beberapa kritikus menyebut beberapa bagian cerita terasa terlalu panjang atau lamban, dan karakter penjahat serta subplotnya kurang mendalam. Kritik lain menyebut bahwa ada kalanya naskah terasa terlalu panjang dan bertele-tele, meski begitu adegan aksi tetap mampu mengimbangi kelemahannya.
Jackie Chan tampil sebagai pilar utama dengan ketenangan dan pengalaman lapangan yang familiar. Dia bukan lagi sosok lucu, melainkan mentor yang berwibawa dalam situasi bahaya. Tony Leung Ka-fai sebagai antagonis mencuri perhatian dengan aura misterius dan bahaya yang sulit ditebak. Zhang Zifeng sebagai sosok polisi muda memberi nuansa segar dan kontras yang baik dalam tim pengejar.
The Shadow’s Edge adalah film perpaduan aksi keras, strategi penuh ketegangan, dan pengembangan karakter yang matang. Meski durasi mendekati dua setengah jam, alur cerita berhasil mempertahankan ketegangan sepanjang film.
Nuansa gelap, pertarungan fisik nyata, dan strategi permainan cat-and-mouse antara penjahat dan polisi membuat film ini menjadi tontonan menarik bagi yang mencari aksi menegangkan tanpa lelucon ringan. Cocok ditonton di malam akhir pekan saat ingin sesi adrenalin yang serius. Tidak berlebihan, tidak sulit, cukup cerita berani, aksi nyata, dan karakter yang mudah diikuti.