Review Tomb Watcher: Balas Dendam dari Dalam Peti Kaca
Tim Teaterdotco - Rabu, 13 Agustus 2025 09:41 WIB
Tidak hanya film Hollywood, film Thailand pun tidak kalah menarik untuk ditonton, terutama bagi penyuka genre horor dan thriller. Salah satu yang sedang menarik perhatian adalah “Tomb Watcher”, film horor–thriller asal Thailand yang resmi tayang di bioskop pada 7 Agustus kemarin.
Disutradarai oleh Vathanyu Ingkawiwat, film ini membawa kisah balas dendam arwah yang menyeramkan dengan cara yang elegan dan mencekam. Cerita bermula saat Rossukhon (Arachaporn Pokinpakorn) pindah ke sebuah villa mewah milik Chev (Thanavate Siriwattanakul), mengharapkan hidup baru bersama pria yang baru saja ditinggalkan istrinya, Lunthom.
Namun, suasana villa yang semula sejuk dan tenang lantas berubah mencekam saat ia menemukan bahwa mayat Lunthom disimpan di dalam peti kaca di dalam rumah. Rahasia gelap inilah yang menjadi awal dari petaka yang menakutkan.
Film ini menampilkan atmosfer mencekam sejak adegan pertama. Adegan supernatural dikemas dengan gaya visual yang rapi, tak berlebihan tetapi cukup mengganggu. Chev yang awalnya terlihat sebagai pria penyayang, perlahan memperlihatkan sisi asli dirinya, seseorang yang sangat manipulatif dan menakutkan, membuat penonton terus menebak apa sebenarnya niat yang disembunyikan.
Tomb Watcher dibintangi oleh aktris dan aktor papan atas Thailand. Arachaporn Pokinpakorn tampil menarik sebagai Rossukhon, gadis yang awalnya penuh harap, kemudian diguncang oleh kenyataan mengerikan. Lalu, Thanavate Siriwattanagul sebagai Chev yang bisa membangun aura ambiguitas, lembut di awal, tapi menyimpan sesuatu yang janggal.
Tak ketinggalan, Woranuch Bhirombhakdi yang berperan sebagai Lunthom, yang muncul sebagai bayangan hantu penuh dendam, menyampaikan ketegangan lewat sorot mata dan ekspresi hampa yang menakutkan.
Film ini berjalan dengan tempo yang cukup cepat dan minim adegan yang hambar. Tiap momen menegangkan terasa efektif, tanpa membosankan. Ada satu adegan yang sangat kuat secara visual, yaitu ketika Rossukhon diseret turun tangga dengan kasar yang cukup membuat penonton menahan napas penuh ketegangan sejenak.
Penonton juga dibuat terus waspada, karena Lunthom tidak diam di sana, balas dendamnya terus mengintai. Meski begitu, beberapa penonton mungkin menganggap karakter Rossukhon dan Chev agak tipis, tidak banyak latar belakang yang digali lebih dalam.
Hal ini membuat motivasi mereka berdua kadang terasa kurang jelas bagi penonton. Tidak hanya itu, eskalasi supernatural terjadi lebih cepat dari yang diharapkan, tanpa memberi cukup waktu untuk membangun empati terhadap tokoh utama.
Secara keseluruhan, “Tomb Watcher” adalah film horor singkat yang mampu mencuri perhatian lewat visual yang rapi, alur singkat tapi intens, serta kehadiran hantu yang menakutkan namun estetik. Jika Anda suka film horor yang tidak bertele-tele dan penuh ketegangan, film ini layak ditonton.
Tak perlu risau, balas dendam arwah pada film ini disajikan dengan cara yang cukup elegan, meski menahan napas di beberapa bagian. Pastikan untuk menontonnya di akhir pekan bareng orang tersayang.