Sinopsis Esok Tanpa Ibu: Perjuangan Seorang Anak Menemukan Kehangatan Lewat Teknologi AI
Tim Teaterdotco - 1 jam yang lalu
Film Indonesia Esok Tanpa Ibu siap menghiasi layar bioskop mulai 22 Januari 2026, menghadirkan drama keluarga menyentuh yang dibalut sentuhan fiksi ilmiah. Perpaduan kisah emosional dan teknologi kecerdasan buatan membuat film ini menjadi salah satu judul paling dinantikan pada awal tahun mendatang.
Diproduksi oleh BASE Entertainment, Beacon Film, dan Refinery Media, film ini menyuguhkan kualitas visual dan storytelling yang matang. Kehadiran aktris papan atas Dian Sastrowardoyo serta aktor Ringgo Agus Rahman dan Ali Fikri kian memperkuat daya tariknya.
Kisah Tentang Kehilangan, Kesepian, dan Upaya Mengisi Ruang Kosong
Esok Tanpa Ibu mengisahkan Rama, seorang remaja yang tumbuh di tengah keluarga yang tidak harmonis. Hubungannya dengan sang ayah digambarkan penuh jarak dan minim komunikasi. Satu-satunya sosok yang membuatnya merasa aman hanyalah ibunya.
Namun hidup Rama berbalik ketika sang ibu jatuh sakit hingga koma. Kehilangan ini menghancurkan dunia Rama, membuatnya terjebak dalam kesedihan mendalam dan rasa kesepian yang sulit ia kendalikan.
Ketika berada pada titik terendah, Rama menemukan harapan dari sebuah teknologi AI bernama i-BU, inovasi ciptaan temannya. Lewat sebuah jam tangan khusus, i-BU mampu menirukan suara, ekspresi, hingga karakter sang ibu. Kehadiran digital itu membuat Rama merasa kembali dipeluk oleh sosok yang sangat ia rindukan.
Bagi Rama, i-BU bukan sekadar teknologi, tetapi ruang aman yang mampu menenangkan batinnya. Namun seiring waktu, kenyamanan itu berubah menjadi ketergantungan yang membuatnya semakin menjauh dari ayahnya.
Pertarungan Batin antara Kenyataan dan Ilusi Teknologi
Kehadiran i-BU membuka konflik emosional baru:
bisakah kebahagiaan digital menggantikan kehangatan seorang ibu?
Cerita semakin dalam ketika i-BU tidak hanya berperan sebagai tempat Rama melampiaskan rindu, tetapi juga menjadi alat untuk membantu merangsang kerja otak ibunya di rumah sakit.
Di tengah usahanya mempertahankan harapan, Rama dihadapkan pada pilihan sulit, tetap bergantung pada ilusi yang diciptakan teknologi, atau berani menerima kenyataan pahit tentang kehilangan.
Film ini menyentuh isu besar mengenai batas antara kemanusiaan dan kecerdasan buatan, dibalut dengan drama keluarga yang kuat dan relevan dengan kehidupan modern.
Sutradara, Penulis, dan Kru di Balik Layar
Film ini merupakan garapan sutradara Ho Wi Ding, yang dikenal mampu membangun atmosfer visual yang intim dan emosional. Ia bekerja sama dengan tiga penulis naskah Gina S. Noer, Diva Apresya dan Melarissa Sjarief
Sementara jajaran produser mencakup nama-nama berpengalaman seperti Shanty Harmayn, Dian Sastrowardoyo, Tanya Yuson, dan Aoura Lovenson Chandra.
Daftar Pemain Lengkap
-
Ali Fikry sebagai Rama
-
Ringgo Agus Rahman sebagai ayah
-
Dian Sastrowardoyo sebagai ibu
-
Aisha Nurra
Kehadiran Dian Sastro sebagai figur ibu yang hangat dan emosional menjadi salah satu magnet utama film ini, sementara Ringgo dan Ali Fikry menawarkan dinamika ayah-anak yang kuat dan realistis.
Esok Tanpa Ibu bukan hanya film tentang keluarga, tetapi juga refleksi tentang bagaimana manusia memaknai kehadiran, cinta, dan kehilangan di era teknologi AI. Sebuah tontonan yang digadang-gadang mampu meninggalkan bekas mendalam bagi setiap penontonnya.