Sore: Istri dari Masa Depan Tembus 2 Juta Penonton, Jadi Film Terlaris Yandy Laurens

Tim Teaterdotco - Selasa, 29 Juli 2025 08:22 WIB
Sore: Istri dari Masa Depan Tembus 2 Juta Penonton, Jadi Film Terlaris Yandy Laurens

Pada awalnya, tak banyak yang menduga Sore: Istri dari Masa Depan akan melaju sejauh ini. Film drama romantis fantasi garapan Yandy Laurens itu hanya dibuka dengan 44 ribu penonton pada hari pertama penayangannya. Jumlah layar pun dibatasi, bahkan lebih sedikit dibanding film-film lokal lain yang sedang tayang.

Namun justru dari keterbatasan itulah lahir kejutan besar. Dalam waktu kurang dari tiga minggu, Sore mencatatkan angka yang luar biasa: 2 juta penonton.

Cerita Films, rumah produksi di balik film ini, mengumumkan pencapaian itu pada Sabtu (26/7/2025) lewat unggahan di Instagram. Mereka mengucapkan terima kasih kepada penonton yang telah “mengharungi waktu bersama Sore dan Jonathan”—dua karakter utama yang menjadi jiwa film ini.

Pencapaian ini sekaligus menjadikan Sore: Istri dari Masa Depan sebagai film terlaris sepanjang karier Yandy Laurens. Ia melampaui rekor film sebelumnya, Keluarga Cemara (2019), yang meraih 1,7 juta penonton.

Dari Web Series ke Layar Lebar

Film ini merupakan adaptasi dari web series berjudul sama yang dirilis pada 2017 lalu. Ceritanya masih berpusat pada Jonathan (Dion Wiyoko), seorang fotografer yang hidupnya berubah saat seorang perempuan bernama Sore (Sheila Dara Aisha) muncul dan mengaku sebagai istrinya dari masa depan.

Kedatangan Sore bukan tanpa misi. Ia datang membawa pesan: memperbaiki hidup Jonathan sebelum semuanya terlambat.

Kisah lintas waktu yang ditawarkan film ini tidak hanya mengandalkan plot twist, tetapi juga menyentuh isu yang sangat manusiawi—pilihan hidup, trauma, dan kesempatan kedua. Semua itu dibungkus dengan pendekatan visual yang artistik, berkat pengambilan gambar di tiga negara: Indonesia, Finlandia, dan Kroasia.

Dukungan dari Dalam dan Luar Layar

Yang membuat film ini makin menarik adalah keterlibatan banyak nama besar—baik di balik layar maupun di depannya. Selain Dion Wiyoko dan Sheila Dara, film ini juga menghadirkan aktor internasional seperti Goran Bogdan dan Lara Nekić. Bahkan Dion sendiri ikut menyumbangkan karya fotografi yang digunakan dalam adegan pameran seni dalam cerita.

Dibalik kesuksesannya, ada nama-nama seperti Ernest Prakasa dan Anggia Kharisma sebagai produser eksekutif. Ernest, yang juga dikenal sebagai komika dan sutradara, menyebut pencapaian ini sebagai “harapan baru” bagi industri film Tanah Air.

“Dulu orang bilang film yang berat enggak laku. Sekarang, film dengan tempo lambat dan tema reflektif bisa diterima luas,” kata Ernest lewat akun media sosialnya.

Bukti Penonton Sudah Dewasa

Bagi Yandy Laurens, rekor ini bukan sekadar prestasi komersial, tapi juga pengakuan. Film ini menunjukkan bahwa penonton Indonesia siap menerima film yang menyentuh dan penuh kontemplasi—bahkan jika itu bukan film “populer” dalam arti konvensional.

Sore mengukuhkan posisi Yandy sebagai salah satu sineas paling konsisten dalam menyajikan cerita yang dekat dengan emosi dan realitas manusia.

Dengan tren penonton yang terus meningkat, bukan tidak mungkin Sore: Istri dari Masa Depan akan melaju lebih jauh lagi. Film ini bukan hanya tentang nostalgia masa depan, tetapi juga tentang masa depan industri film Indonesia itu sendiri.

Kalau hari ini sebuah film “kecil” bisa memikat jutaan penonton, bayangkan apa yang bisa terjadi jika lebih banyak sineas berani mengambil risiko yang sama. Dan jika penonton terus memberi dukungan seperti ini, masa depan film Indonesia bisa jadi datang lebih cepat dari yang kita kira.