Visinema Umumkan Perang Jawa, Film Ambisius Bawa Kisah Epik Perlawanan Pangeran Diponegoro

Tim Teaterdotco - Jumat, 25 Juli 2025 10:39 WIB
Visinema Umumkan Perang Jawa, Film Ambisius Bawa Kisah Epik Perlawanan Pangeran Diponegoro

Studio film ternama Indonesia, Visinema, kembali membuat gebrakan dengan mengumumkan proyek terbesar dan paling ambisius mereka sepanjang sejarah: Perang Jawa. Film ini akan mengangkat kisah heroik Pangeran Diponegoro, salah satu pahlawan nasional yang memimpin perlawanan sengit terhadap penjajah Belanda pada abad ke-19.

Diumumkan langsung oleh Angga Dwimas Sasongko, Founder dan CEO Visinema sekaligus sutradara film ini, Perang Jawa digadang-gadang sebagai film epik berskala internasional dengan visual memukau dan narasi mendalam. Proyek ini juga melibatkan Gita Wirjawan sebagai produser eksekutif, yang sebelumnya dikenal lewat program populer Endgame.

Film Epik dengan Skala Global

Perang Jawa bukan sekadar film sejarah biasa. Visinema berambisi menciptakan sebuah mahakarya sinematik yang mampu bersaing dengan film-film epik dunia seperti Braveheart atau The Last Samurai.

"Kami ingin membawa penonton merasakan intensitas perang ini melalui lensa khas Indonesia," ujar Angga dalam pengumuman resmi. "Ini adalah tantangan terbesar kami, tapi juga kesempatan untuk menunjukkan bahwa film Indonesia bisa memiliki kualitas kelas dunia."

Film ini direncanakan memasuki tahap produksi pada 2027, dengan proses world-building yang detail dan pendekatan visual yang belum pernah dilihat sebelumnya di industri perfilman Indonesia.

Kisah Perlawanan yang Penuh Nilai Kemanusiaan

Gagasan mengangkat kisah Pangeran Diponegoro datang dari Gita Wirjawan, yang terinspirasi oleh keteguhan hati sang pangeran dalam mempertahankan harga diri dan kedaulatan bangsa.

"Diponegoro tidak memperjuangkan tahta, melainkan martabat, keyakinan, dan warisan budaya," jelas Gita. "Ini adalah cerita yang sangat manusiawi sekaligus monumental. Kami ingin menyampaikannya bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk dunia."

Untuk memastikan akurasi sejarah, Visinema menggandeng Peter Carey, sejarawan terkemuka dunia yang khusus meneliti kehidupan Diponegoro. Carey, penulis buku The Power of Prophecy, menyebut bahwa Perang Diponegoro adalah salah satu momen paling penting dalam sejarah Asia Tenggara.

"Ini adalah titik balik gerakan anti-kolonial, tapi belum pernah diangkat ke layar lebar dengan skala yang layak," kata Carey. "Melalui film ini, kita bisa menghidupkan kembali sosok Diponegoro sebagai pemimpin berani dengan spiritualitas tinggi."

Lanjutan Kesuksesan Visinema

Pengumuman Perang Jawa semakin mengukuhkan Visinema sebagai studio film yang konsisten menghadirkan karya-karya berkualitas tinggi. Sebelumnya, mereka telah mencetak rekor melalui film animasi Jumbo, yang menjadi film Indonesia dengan penonton terbanyak sepanjang masa.

Selain itu, Visinema juga dikenal dengan genre-film berani seperti Mencuri Raden Saleh (heist thriller) dan 13 Bom di Jakarta (action thriller), yang keduanya disutradarai oleh Angga Sasongko.

Perang Jawa: Relevansi di Era Modern

Pengumuman proyek ini bertepatan dengan 200 tahun dimulainya Perang Diponegoro (20 Juli 1825), ketika Belanda memaksakan pembangunan jalan di atas tanah leluhur sang pangeran. Konflik ini menjadi salah satu perang paling berdarah sekaligus penentu sejarah Nusantara.

"Kisah Diponegoro sangat relevan hari ini, terutama dalam konteks nasionalisme dan perlawanan terhadap ketidakadilan," tambah Peter Carey. "Film ini bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk penonton global yang ingin memahami sejarah Asia Tenggara."

Dengan segala ambisi dan persiapan matang, Perang Jawa diprediksi akan menjadi tonggak baru perfilman Indonesia, membuktikan bahwa cerita lokal bisa diangkat dengan kualitas internasional.

Tunggu update lebih lanjut tentang perkembangan produksi film epik ini!