Film Marty Supreme Cetak Sejarah A24 di Tengah Dominasi Avatar

Tim Teaterdotco - 2 jam yang lalu
Film Marty Supreme Cetak Sejarah A24 di Tengah Dominasi Avatar

Musim libur Natal 2025 menjadi momen penting bagi industri film Hollywood. Di tengah kuatnya dominasi film blockbuster, drama olahraga independen Marty Supreme justru tampil mencuri perhatian. Film produksi A24 yang dibintangi Timothée Chalamet ini berhasil mencetak rekor pembukaan terbesar sepanjang sejarah studio tersebut, sekaligus menegaskan bahwa film non-franchise masih memiliki daya tarik kuat di box office.

Berdasarkan laporan Variety, Marty Supreme meraup pendapatan lebih dari USD 27 juta selama empat hari akhir pekan Natal di Amerika Utara. Capaian tersebut menempatkannya di posisi kedua box office domestik, tepat di bawah Avatar: Fire and Ash yang masih kokoh di puncak.

Avatar Masih Tak Tergoyahkan di Puncak Box Office Natal

Film Avatar: Fire and Ash karya James Cameron kembali membuktikan kekuatannya sebagai magnet penonton. Pada akhir pekan Natal kedua, film ketiga dari waralaba Avatar ini mencatatkan pendapatan sekitar USD 22,6 juta dalam satu hari dan diproyeksikan mengantongi total USD 75–80 juta hingga Minggu.

Secara keseluruhan, pendapatan domestik Avatar: Fire and Ash diperkirakan menembus USD 176 juta. Meski mengalami penurunan dibandingkan pekan pembukaan, performa film ini tetap dinilai solid dan stabil, terutama di musim liburan yang kompetitif.

Di bawahnya, Marty Supreme bertahan kuat di posisi kedua, disusul Zootopia 2, Anaconda, dan The Housemaid yang melengkapi lima besar box office Natal 2025.

Kisah Marty Supreme: Terinspirasi Nyata, Dikemas Fiksi

Disutradarai Josh Safdie, Marty Supreme mengangkat kisah Marty “Supreme” Mauser, seorang atlet tenis meja penuh ambisi yang berjuang menaklukkan dunia. Meski kerap dipromosikan sebagai film berdasarkan kisah nyata, film ini sejatinya bukan biografi murni.

Karakter Marty Mauser terinspirasi dari sosok legendaris tenis meja asal Amerika Serikat, Marty Reisman. Namun, Safdie dengan sengaja memadukan unsur historis dan fiksi, menciptakan narasi yang lebih emosional dan artistik ketimbang akurat secara sejarah.

Film ini berlatar era 1950-an, masa ketika olahraga tenis meja tengah berada di puncak popularitas global. Rivalitas internasional, perkembangan teknologi raket, hingga atmosfer kompetisi era tersebut dihadirkan sebagai latar yang memperkuat cerita.

Marty Reisman, Legenda di Balik Karakter Utama

Marty Reisman sendiri dikenal sebagai legenda tenis meja dengan gaya bermain eksentrik dan kepribadian nyentrik. Lahir di New York pada 1930, Reisman meniti karier dari klub-klub kecil hingga meraih 22 gelar sepanjang hidupnya. Ia terkenal dengan kecepatan pukulan, trik-trik atraktif, serta gaya berpakaian mencolok yang ikonik.

Meski Marty Supreme tidak sepenuhnya mengikuti kisah hidup Reisman, semangat, ambisi, dan karakter unik sang legenda terasa kuat dalam sosok Marty Mauser yang diperankan Chalamet. Akting Chalamet sendiri menuai pujian luas dan disebut sebagai salah satu penampilan paling matang dalam kariernya.

Sukses Kritik dan Komersial

Tak hanya sukses secara finansial, Marty Supreme juga mendapat respons positif dari kritikus. Visi penyutradaraan Josh Safdie, pendekatan karakter yang intens, serta perpaduan unsur sejarah dan modern menjadikan film ini menonjol di tengah gempuran film keluarga dan franchise besar.

Keberhasilan Marty Supreme menjadi bukti bahwa studio independen seperti A24 masih mampu bersaing di box office global. Dengan momentum awal yang kuat, film ini diprediksi akan terus mencatatkan performa stabil hingga akhir musim liburan, sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu rilisan paling berpengaruh tahun 2025.