Review Film Jin Khodam: Tampil Lebih Baik Di Luar Ekspektasi

Baba Qina - Minggu, 28 Mei 2023 11:30 WIB
Review Film Jin Khodam: Tampil Lebih Baik Di Luar Ekspektasi

Apakah sobat teater sedang mencari film horor lokal terbaru di bulan ini? Nah, setelah pekan lalu kita semua dipuaskan oleh film Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji, kini film berjudul Jin Khodam kembali dapat menjadi pilihan yang tepat. Tentu ada beberapa dari sobat nonton sudah tidak asing dengan istilah jin khodam. Ya, jin yang satu ini adalah sebutan untuk jin pendamping manusia.

Jin khodam masuk ke dalam kategori jin yang baik. Tidak semua orang memiliki khodam pendamping. Konon karena khodam pendamping tersebut hanya akan mengikuti orang yang rajin beribadah, berdoa, rajin berpuasa, melakukan amalan-amalan tertentu.

Premis di atas lantas diangkat oleh duo sutradara Dedy Mercy dan Tema Patrosza ke dalam sebuah film yang bisa dikatakan bernuansa fresh. Film Jin Khodam berkisah tentang Bagas (Boy Hamzah) yang pulang ke kampungnya setelah sekian lama tinggal di pondok pesantren. Di kampungnya tersebut, ia menghidupkan kembali kegiatan keagamaan dan meluruskan kembali norma yang telah lama hilang.

Namun, usaha Bagus ditentang oleh Wirya (Ray Sahetapy), orang kaya di kampungnya, karena dirasa mengganggu. Akhirnya, Wirya dan anak buahnya berencana untuk menyingkirkan Bagas dengan dibantu enam orang lainnya. Mereka sepakat untuk mengeksekusi Bagas hingga tewas. Jenazah Bagas pun dibuang ke sungai. Namun, hal mengejutkan akhirnya terjadi.

Ketika menjelang azan subuh, dari masjid terdengar salawat Asyghil yang biasa dilantunkan Bagas. Sontak para pembunuh Bagas menjadi ketakutan karena menyadari Bagas ternyata masih hidup. Mereka semakin ketakutan setelah melihat dua orang rekannya ditemukan tewas mengerikan. Sejak itulah teror Bagas yang selalu mengendarai sepeda dan membunyikan belnya menghantui penduduk kampung.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, film ini sungguhlah di luar ekspektasi. Ceritanya fresh dan tim pembuatnya benar-benar paham apa itu storytelling. Dan sepertinya jarang sekali film horor lokal yang mengangkat premis tentang jin yang melindungi manusia.

Dedy Mercy, seorang sineas yang biasa membuat film-film (maaf) berkualitas rendahan, kali ini ia seperti mendengar kritikan-kritikan dari para pemerhati filmnya. Ia benar-benar membayar lunas segala kesalahan dan kekurangan yang ada di film-film dia sebelumnya.

Salah satu contohnya, lewat Jin Khodam ini, ia membuang jauh kebiasannya dalam mengeluarkan beragam jumpscares yang tak berkesudahan di sepanjang film. Penulis mencatat, hingga lewat satu jam durasi awal filmnya, sama sekali tidak ada hantu-hantu yang ditampakkan guna memekakkan telinga penontonnya. Dedi dan Tema dengan sabar membangun cerita sedari awal, menyingkirkan jalan pintas bernama jumpscares yang biasa ia lakukan sebelumnya.

Pada akhirnya, bersanding dengan Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji, Jin Khodam otomatis menjadi sajian film horor lokal terbaik yang dirilis pada tahun ini. Ya, semoga ini menjadi pancingan untuk sineas-sineas lokal lainnya untuk menelurkan karya-karya berkualitas lainnya hingga akhir tahun nanti.

Dan terkhusus untuk dua sutradara film ini, Dedy Mercy dan Tema Patrosza, semoga mereka telah sadar bahwa layaknya film bergenre lainnya, horor tetaplah sebuah film yang pondasi utamanya terletak pada kuatnya storytelling, bukan hanya sekadar jumpscares perobek gendang telinga semata.