Review Panggil Aku Ayah: Adaptasi yang Sukses Mengaduk Emosi

Tim Teaterdotco - Selasa, 12 Agustus 2025 08:22 WIB
Review Panggil Aku Ayah: Adaptasi yang Sukses Mengaduk Emosi

 Satu lagi film adaptasi bertema keluarga yang siap mewarnai bioskop tanah air pada 7 Agustus 2025. Panggil Aku Ayah sebenarnya adalah adaptasi film Korea berjudul Pawn yang tayang di tahun 2020 silam. 

Film ini mengangkat tema keluarga yang uniknya, bukan terbentuk dari ikatan darah, melainkan cinta dan kasih sayang. Visinema selaku rumah produksi film ini menggandeng Benny Setiawan sebagai sutradaranya. 

Review Film Panggil Aku Ayah 

Dengan deretan pemain berbakat tanah air, apakah Panggil Aku Ayah berhasil mengadaptasi film aslinya dengan sempurna? Atau justru lebih dari adaptasinya? Ini review yang bisa kamu simak. 

1. Jajaran Cast yang Solid dan Berbakat 

Pertama, film ini melibatkan banyak pemain film berbakat tanah air yang sudah terkenal dengan kualitas akting yang menawan, seperti:

- Ringgo Agus Rahman sebagai Dedi Kosasih 

- Tissa Biani sebagai Intan (dewasa)

- Boris Bokir sebagai Tatang Suratang 

- Myesha Lin sebagai Intan (kecil) 

- Sita Nursanti sebagai Rossa (Ibu Intan). 

Benar saja, daftar pemain Panggil Aku Ayah berhasil membawa film ini menjadi jauh lebih hidup dan emosional dengan kualitas akting jempolan. Sebagai penonton, kamu seperti benar-benar masuk ke dalam kehidupan para pemain. 

Ringgo yang memerankan Dedi Kosasih juga tampil sangat apik dan natural. Sosok Dedi sebagai ayah yang kocak, tetapi penuh dengan kasih sayang benar-benar bisa ia tampilkan dengan bagus. 

Hal yang patut mendapatkan apresiasi juga adalah kemistri antara Ringgo, Meysha Lin, Boris, dan Tissa Biani yang juga sangat kuat sepanjang film. 

2. Adaptasi dengan Sentuhan Lokal Indonesia 

Meski menyandang titel sebagai film adaptasi, tapi yang patut mendapatkan apresiasi adalah film ini mampu menghadirkan sentuhan lokal dengan begitu natural dan terasa tidak memaksa. 

Dari segi cerita, fokusnya masih sama seperti film Pawn original. Akan tetapi, ada beberapa bagian cerita film yang kemudian dibawakan dengan pendekatan khas Indonesia sehingga menjadi jauh relatable. 

Set produksi yang Visinema bawakan pun terasa sangat matang pemilihannya karena benar-benar menggambarkan kehidupan di era 90-an. 

3. Mengundang Tawa dan Air Mata 

Secara garis besar, sebenarnya film ini menceritakan tentang Intan (Meysha Lin) yang menjadi jaminan utang ke Dedi (Ringgo) dan Tatang (Boris). Jadi awalnya kisah dibuka dengan premis yang cukup gelap. 

Akan tetapi, seiring berjalannya cerita, perkembangan karakter Dedi justru bisa membawa penonton untuk tertawa bahkan sampai menitikkan air mata. Ia yang awalnya bersikap dingin kepada Intan, perlahan berubah seperti seorang ayah. 

Porsi antara komedi dan momen serius yang mengundang air mata juga terasa sangat pas di film ini. 

4. Soundtrack Film yang Emosional 

Tidak hanya dari segi cerita, akting, dan visual, Panggil Aku Ayah pun berhasil mengaduk perasaan penonton lewat pemilihan soundtrack film yang bagus. Salah satunya adalah lewat lagu Rossa - Tegar. 

Lagu ini dinyanyikan ulang oleh Sita Nursanti dan Tissa Biani.  

5. Banyak Pelajaran yang Diambil 

Dari film ini, kamu bisa mendapatkan banyak pelajaran hidup berharga. Mulai dari arti keluarga, kepedulian, saling menjaga, sama persis seperti cerita antara Dedi, Tatang, dan Intan. 

Dedi juga menjadi contoh yang tepat bahwa semua orang seburuk apapun bisa juga berubah setelah mengetahui arti kasih sayang yang sebenarnya. 

Dari ulasan tadi, film Panggil Aku Ayah benar-benar bisa menjadi salah satu tontonan menarik di tanah air. Tidak hanya membawa premis keluarga kebanyakan, film ini menawarkan sentuhan menarik dan juga pelajaran hidup.