Review Relay: Film Thriller Riz Ahmed dengan Premis Tak Terduga

Reskia Ekasari - Jumat, 5 September 2025 09:42 WIB
Review Relay: Film Thriller Riz Ahmed dengan Premis Tak Terduga

Siapa sangka alat komunikasi untuk tuna rungu dapat menjadi alat pembongkaran kejahatan? Ya, Relay merupakan film thriller yang berani mengangkat premis tersebut secara cerdas.

Dengan Justin Piasecki sebagai penulis naskah, film yang dirilis Bleecker Street ini dibintangi oleh Riz Ahmed, Lily James, dan Sam Worthington. 

Deretan aktor papan atas ini menguatkan pengalaman sinematik yang cerdas dan memikat.

Sebelum akhirnya rilis untuk publik, film ini tayang perdana di Toronto International Film Festival pada 8 September 2024. 

Kamu saat ini bisa menontonnya di bioskop Indonesia semenjak perilisan pada 27 Agustus 2025.

Jadi, bagaimana premis film garapan David Mackenzie ini memiliki daya tarik bagi pecinta thriller? Bagaimana eksekusi premis secara keseluruhan? Sebelum tonton, yuk simak reviewnya dulu!

Sinopsis Relay

Relay film menceritakan Ash (Riz Ahmed), sosok pekerja yang bertugas sebagai penghubung antara whistleblower dan deretan perusahaan korup. Ia menggunakan alat khusus tersebut karena ia juga tuna rungu.

Sementara itu, Sarah Grant (Lily James), merupakan salah satu pekerja di Cybo Sementis Research. 

Perusahaan itu telah membuat sebuah solusi bagi petani untuk memudahkan menanam gandum. Tetapi solusi tersebut memiliki efek yang beracun.

Alasan inilah yang memicu Sarah ingin membocorkan dokumen terkait rahasia tersebut. Tetapi, ia justru menjadi incaran perusahaan setelah ia mengandalkan Ash untuk menangani kasus itu. Makanya, ia memutuskan untuk berubah pikiran.

Skenario kucing dan tikus pun tidak terhindarkan. Ash menangani transfer paket dokumen rahasia kiriman Sarah. Keduanya tetap berkomunikasi menggunakan alat bantu tuna rungu.

Tentunya, perusahaan itu tidak tinggal diam. Mereka membayar berbagai sosok preman untuk mencari tahu siapa yang mengantar paket itu.

Review Relay Film Riz Ahmed

Dari premisnya tadi, kamu pasti cukup melongo. Memangnya bisa alat komunikasi untuk tuna rungu berguna untuk membongkar rahasia gelap sebuah perusahaan? Apalagi zaman sekarang komunikasi canggih sudah memiliki keamanan mumpuni.

Terlihat eksekusi baik dari sinematografi dan akting pemain begitu memukau. Tampaknya baik sutradara dan penulis naskah sudah melakukan riset mendalam agar menjadikan Relay movie mampu menyajikan pengalaman mencekam.

Mulai dari sinematografi dan desain suara. Keduanya membuat setiap adegan terasa realistis tanpa bertele-tele. Setiap penggambaran latar mengikuti penceritaan secara dinamis.

Sementara untuk akting, baik Lily James dan Riz Ahmed mampu menghasilkan chemistry. Padahal, kedua karakter mereka memiliki komunikasi yang serba terbatas, seperti putus nyambung.

Namun, mulai dari half kedua, penceritaan justru mulai terasa melempem. Misalnya, masalah alkoholisme Ash terasa terlalu memaksa agar relevan dengan pengembangan plot.

Terlebih lagi, twist menjelang akhir film tidak begitu masuk akal. Padahal, penikmat thriller akan sangat menikmati twist yang setidaknya masih relevan dan juga cerdas.

Setidaknya, Relay telah membawakan premis yang tidak terpikirkan sebelumnya. Penggunaan alat komunikasi tuna rungu dalam skenario kejar-kejaran yang berpotensi mematikan.