Rumah Produksi Korea Selatan Akuisisi Hak Remake Agak Laen dan Dua Film Lain dari Imajinari
Tim Teaterdotco - Jumat, 9 Mei 2025 09:46 WIB
Barunson E&A, rumah produksi Korea Selatan yang terkenal lewat kesuksesan internasional Parasite (2019), baru-baru ini memperluas portofolionya dengan mengakuisisi hak remake tiga film hit Indonesia karya Imajinari: Agak Laen (2024), Tinggal Meninggal, dan Agak Laen 2. Langkah strategis ini menandai ambisi Barunson E&A untuk menggarap kembali kisah-kisah orisinal Indonesia dan memperkenalkannya ke pasar global, khususnya Asia Tenggara.
Sinergi Barunson E&A dan Imajinari
Kerja sama antara Barunson E&A dan Imajinari dilatarbelakangi kekaguman pihak Korea terhadap daya tarik cerita yang “dekat dengan masyarakat, namun dikemas segar dan menghibur.” Menurut Yoonhee Choi, CEO Barunson E&A, Imajinari berhasil menampilkan kisah keluarga, cinta, dan hubungan antarmanusia dengan perspektif unik. “Kami senang dapat memperkenalkan IP unik mereka kepada khalayak global dan memberi panggung bagi suara kreatif Indonesia,” ujar Choi dalam wawancara dengan Variety pada 6 Mei 2025.
Sementara itu, Ernest Prakasa, pendiri Imajinari, menyambut positif kolaborasi ini. Ia percaya bahwa remake internasional akan memberi kesempatan bagi cerita original mereka untuk tumbuh dan dipahami khalayak yang jauh lebih luas.
Rekam Jejak Barunson E&A
Barunson E&A resmi berdiri sejak 20 Desember 1996 dan awalnya fokus pada produksi film, serial, dan tayangan lain. Setelah berganti nama menjadi Barunson E&A Corporation pada 2014, perusahaan ini merambah distribusi dan penjualan film internasional. Beberapa judul besar yang pernah diproduksi atau didistribusikan Barunson antara lain:
- The Good, the Bad, the Weird (2008)
- Mother (2009)
- The Servant (2010)
- Vanishing Time: A Boy Who Returned (2016)
- RV: Resurrected Victims (2017)
- Stay with Me (2018)
- Cobweb (2023)
- Amazon Bullseye (2024)
Kesuksesan Parasite (2019) menjadi puncak prestasi Barunson E&A, membawa pulang empat Piala Oscar pada 2020 dan mendorong ekspansi bisnis mereka ke berbagai belahan dunia.
Agak Laen mencetak rekor box office sebagai film Indonesia terlaris kedua sepanjang masa dengan lebih dari 9 juta penonton dalam 100 hari tayang. Keberhasilan film komedi garapan Muhadkly Acho ini direspons cepat oleh Barunson E&A yang melihat potensi franchise besar, terutama dengan sekuel Agak Laen 2 yang dijadwalkan rilis kuartal keempat 2025, serta Tinggal Meninggal yang akan tayang Agustus 2025.
Pemilihan tiga judul ini bukan tanpa alasan. Imajinari terbukti piawai mengangkat kisah ringan namun mengena di hati penonton Indonesia. Barunson E&A yakin remake internasional akan memperluas jangkauan cerita, dari keluarga hingga relasi antarmanusia, ke audiens global yang haus konten baru dan autentik.
Asia Tenggara, dengan pertumbuhan industri film yang pesat, menjadi pasar strategis bagi Barunson E&A. Lewat kemitraan ini, Barunson tidak hanya akan memproduksi ulang film Imajinari, tetapi juga berpotensi bekerja sama lebih jauh dalam produksi konten orisinal yang menggabungkan bakat Indonesia dan Korea Selatan.
Kolaborasi Barunson E&A dan Imajinari membuka babak baru dalam peta industri film Asia. Dengan memanfaatkan kekuatan cerita lokal dan distribusi global, film-film Indonesia siap bersaing di panggung dunia dan menginspirasi generasi pembuat film selanjutnya.