Review Film The SpongeBob Movie: Search for SquarePants

Tim Teaterdotco - 1 jam yang lalu
Review Film The SpongeBob Movie: Search for SquarePants

SpongeBob SquarePants kembali hadir di layar lebar lewat film terbarunya, The SpongeBob Movie: Search for SquarePants. Setelah lebih dari 25 tahun menemani penonton lintas generasi, karakter spons kuning ceria ini mencoba menawarkan petualangan baru dengan tema kedewasaan dan keberanian. Namun, pertanyaannya sederhana: apakah SpongeBob masih bisa membuat kita tertawa seperti dulu?

Jawabannya: iya, tapi tidak sedahsyat masa jayanya.

Cerita Sederhana tentang Keinginan Menjadi Dewasa

Film ini berangkat dari kegelisahan klasik SpongeBob. Ia ingin dianggap sebagai “big guy”, bukan anak kecil yang selalu diremehkan. Keinginan itu muncul setiap kali ia gagal menaiki wahana roller coaster paling menakutkan di Bikini Bottom karena dianggap belum cukup dewasa.

Bersama sahabat setianya, Patrick, SpongeBob memanggil Flying Dutchman, bajak laut hantu legendaris yang disuarakan Mark Hamill. Alih-alih menjadi guru yang bijak, sang bajak laut justru menyeret SpongeBob ke petualangan berbahaya di Underworld demi kepentingannya sendiri.

Di sisi lain, Mr. Krabs dan Squidward berusaha menyelamatkan SpongeBob dengan cara mereka yang tak kalah konyol. Plotnya sederhana, bahkan cenderung tipis, tapi memang bukan cerita yang menjadi jualan utama film ini.

Lelucon Datang Bertubi-tubi

Seperti yang sudah bisa ditebak, Search for SquarePants dipenuhi humor. Mulai dari permainan kata, dialog absurd, hingga slapstick khas SpongeBob. Film ini nyaris tak memberi waktu bernapas karena lelucon datang silih berganti.

Masalahnya, banyak lelucon terasa aman dan mudah ditebak. Masih lucu, tetapi jarang benar-benar mengejutkan. Dibandingkan era awal serial SpongeBob SquarePants yang penuh kegilaan kreatif dan humor nyeleneh, film ini terasa lebih jinak.

Meski begitu, anak-anak kemungkinan besar akan tetap tertawa tanpa henti. Humor “butt jokes” dan kekonyolan visual masih menjadi senjata utama yang bekerja efektif untuk penonton usia muda.

Visual Cerah, Tapi Kehilangan Nuansa Klasik

Dari sisi tampilan, film ini terlihat cerah dan modern. Animasi digitalnya rapi, penuh warna, dan enak dilihat di layar lebar. Namun, sebagian penggemar lama mungkin merindukan gaya gambar klasik SpongeBob yang terasa lebih liar dan unik.

Don Drymon, yang sejak awal terlibat dalam dunia SpongeBob, berhasil menjaga tempo film tetap cepat. Sayangnya, ritme yang terlalu padat justru terasa melelahkan bagi penonton dewasa, meski anak-anak tampak menikmatinya.

Terlepas dari berbagai catatan, The SpongeBob Movie: Search for SquarePants tetap menjadi tontonan keluarga yang aman. Film ini membawa pesan sederhana tentang tumbuh dewasa, persahabatan, dan menerima diri sendiri apa adanya.

SpongeBob mungkin tidak lagi segila dulu, tapi karakternya masih memancarkan keceriaan dan kepolosan yang sulit dibenci. Film ini cocok untuk anak-anak, penggemar setia, dan keluarga yang mencari hiburan ringan tanpa perlu berpikir terlalu jauh.

Bagi penonton dewasa, film ini mungkin terasa seperti nostalgia yang sedikit memudar. Namun bagi SpongeBob, satu hal tetap sama: ia masih menjadi simbol keceriaan, meski kini berenang dengan arus yang lebih tenang.