Review La Tahzan: Cinta, Perselingkuhan, dan Bayangan Luka

Tim Teaterdotco - Selasa, 19 Agustus 2025 09:42 WIB
Review La Tahzan: Cinta, Perselingkuhan, dan Bayangan Luka

Film La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka adalah drama keluarga Indonesia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan mulai tayang pada 14 Agustus 2025 secara serentak di seluruh bioskop di Indonesia. Kisah dari film ini terinspirasi dari cerita nyata yang sempat viral di media sosial beberapa waktu terakhir. 

Cerita berpusat pada Alina (diperankan oleh Marshanda) yang hidup bersama suaminya, Reza (Deva Mahenra), dan kedua anak mereka, Rere dan Malik, dalam suasana keluarga yang tampak bahagia dan harmonis. Karena kesibukan pekerjaan, Alina mempekerjakan seorang pengasuh baru bernama Asih (Ariel Tatum) untuk membantu mengurus rumah dan kedua anak mereka.

Awalnya, Asih hadir sebagai solusi yang tepat di tengah kesibukan keluarga mereka. Namun, tanpa disadari Alina, Reza justru terjerat dalam perselingkuhan dengan pengasuh yang sudah dipercaya seperti bagian dari keluarganya sendiri. 

Kabar perselingkuhan baru terungkap dan sampai ke telinga Alina lewat laporan dari pihak luar. Hal yang tak kalah mengejutkan, Alina kemudian mendapati bahwa Asih hamil anak dari suaminya sendiri, Reza. Sontak, hal tersebut tentunya sangat mengguncang dirinya dan mengancam keharmonisan rumah tangganya. 

Puncaknya, Reza akhirnya memilih untuk menikahi Asih, sedangkan Rere memilih tinggal bersama ayahnya, meninggalkan Alina dalam kesedihan yang mendalam. Selain drama perselingkuhan, film ini juga menyelipkan elemen mistis. Ternyata Asih menggunakan praktik sihir demi mempertahankan kehadirannya dengan Reza

Hal ini menjadikannya bukan sekadar konflik cinta, tapi juga pertarungan antara hati dan kekuatan gaib. Aksi para pemeran menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Marshanda sebagai Alina menunjukkan sosok wanita yang tegar tapi rapuh, tengah berjuang menjaga keluarganya. 

Deva Mahenra tampil sebagai suami yang lemah dalam godaan, tapi masih menyisakan sisi manusiawi. Ariel Tatum sebagai Asih berhasil membangkitkan perasaan antara marah dan iba penonton. Peran pembantu seperti Mbak Kar (Asri Welas) dan Kang Karyo (Benidictus Siregar) membawa suasana ringan lewat humor yang menjadi jeda di tengah ketegangan.

Kelebihan film ada pada penyajian konflik rumah tangga yang terasa nyata sekaligus menyentuh, dibalut dengan tema mistis yang memberi rasa penasaran tambahan. Namun, ada juga beberapa kelemahan. 

Durasi yang panjang hingga 2 jam 19 menit membuat sebagian penonton merasa cerita berjalan lambat dan twist di bagian akhir jadi terasa memaksakan. Beberapa elemen mistis juga dianggap membingungkan dan mengurangi kedalaman konflik utama yang sudah cukup kuat.

Secara keseluruhan, La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka adalah film yang menantang emosi penonton, menggabungkan cinta, pengkhianatan, dan unsur gaib dalam satu cerita. Jika kamu tertarik dengan kisah rumah tangga yang kompleks dan berani menyentuh sisi gelap manusia, film ini layak ditonton meski perlu kesabaran untuk mengikuti seluruh jalannya cerita.