Review Film The Nun II: Bagian Akhirnya Juara!!!

Sobat teater masih ingat dengan iblis jahat di semesta The Conjuring bernama Valak? Ya, petualangan iblis tersebut kembali hadir dalam sekuel berjudul The Nun II. Berlatar tahun 1956, film ini mengangkat kisah terbunuhnya seorang pendeta secara misterius.

Alhasil, Suster Irene (Taissa Farmiga) sekali lagi harus berhadapan dengan kekuatan jahat yang sangat besar dari Valak, sang biarawati iblis. Hanya dengan mengalahkan entitas tersebut ia dan orang-orang di sekitarnya dapat meraih kedamaian dalam hidup mereka.

Menurut penulis, sekuel yang disutradarai oleh Michael Chaves ini bisa dikatakan memiliki diferensiasi tersendiri jika dibandingkan dengan film-film dalam semesta The Conjuring lainnya. Chaves terlihat sekali mencoba bereksperimen dengan memberi warna berbeda pada The Nun II.

Beruntungnya, hal itu justru yang membuat sekuel ini menjadi lebih baik dibanding angsuran pertamanya. Dari segi story telling-nya misalnya, The Nun II terbilang lebih tenang dan lebih sabar dalam memulai bercerita, lalu kemudian mengembangkan karakter-karakternya, dan segalanya menjadi gila di babak ketiga.

Ada juga sedikit cerita latar belakang terkait peristiwa-peristiwa penting yang menjelaskan beberapa hal yang terjadi di film pertama. Jadi, bagi sobat teater yang belum melihat The Nun (2018), ada baiknya untuk menontonnya lebih dahulu sebelum menyaksikan The Nun II.

Terlepas dari itu, kekuatan utama sekuel ini memang terletak pada babak ketiga atau bagian akhirnya. Chaves menyuguhkan banyak adegan yang tidak hanya mengerikan, tetapi juga berdarah-darah. Dan itu semua menjadi semakin paripurna lewat dukungan sinematografi dan desain produksi yang harus diakui mampu menonjolkan atmosfer horor yang cukup kuat.

Selain itu, penampilan para pemain dalam film ini juga layak diacungi jempol, dan menjadi daya tarik tersendiri untuk ukuran film horor. Penampilan mereka setidaknya mampu membuat The Nun II menjadi sajian horor yang tak hanya menawarkan jump scare atau ketakutan semata.